Wacana AS Merelokasi Warga Gaza, Menuai Kecaman
Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com-Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, ngotot ingin merelokasi warga Gaza ke beberapa negara seperti Mesir dan Yordania. Menurut Trump, warga Palestina akan senang dipindah dari Gaza. Pernyataan itu pun menuai kecaman keras dari kelompok Hamas. Pernyataan kontroversial Trump tersebut disampaikan pada saat dirinya berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, sesaat sebelum bertemu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang berkunjung ke Washington DC untuk membahas isu Timur Tengah, termasuk gencatan senjata Gaza (news.detik.com, 5-2-2025).
Bisa-bisanya Trump dalam pernyataannya, mengatakan jika warga Palestina akan "dengan senang hati meninggalkan Gaza". Bahkan dia juga menyebut jika warga Gaza tidak memiliki alternatif lain saat ini ketika ditanya wartawan AFP, apakah relokasi sama saja dengan menggusur mereka secara paksa?
Amerika Serikat selalu saja sibuk dalam urusan negara lain. Apalagi urusan negara Palestina. AS yang notabene pendukung Israel dalam berbagai hal, memang kerap membuat pernyataan yang kontroversial, apalagi menyangkut rakyat Gaza, Palestina. AS seolah memiliki kepentingan strategis di Timur Tengah, termasuk di Gaza. Dan ini bisa menjadi salah satu alasan utama kenapa AS berkeinginan untuk merelokasi warga Gaza. Hal ini tentu saja adalah untuk meningkatkan stabilitas keamanan di kawasan tersebut.
Meski begitu, warga Palestina sendiri telah menegaskan bahwa mereka tidak akan meninggalkan tanah kelahiran mereka, meskipun menghadapi tekanan dari Israel. Lagian, mana ada orang yang mau meninggalkan tanah kelahirannya, sekalipun tanah kelahiran tersebut berubah jadi lautan darah akibat konflik yang terus menerus. Penduduk Gaza, pasti akan memilih bertahan meskipun taruhannya adalah nyawa mereka yang harus melayang.
Bagi penduduk Palestina kondisi seperti itu bukanlah hal baru. Maka, tidak jadi masalah bagi mereka hidup dalam keterbatasan selama tetap di negeri tercintanya. Mereka tidak akan membiarkan siapa pun menguasai negerinya. Begitulah seharusnya hakikat penduduk sebuah negeri. Mereka akan membela mati-matian negeri tempat kelahirannya dan tidak akan membiarkan negara asing datang untuk menguasai negerinya.
Apalagi AS dan Israel sama-sama memiliki kepentingan strategis di Timur Tengah dan ingin meningkatkan stabilitas keamanan di kawasan tersebut. Akan tetapi, luar biasanya para penduduk Palestina, mereka tetap akan memilih untuk bertahan meski nyawa menjadi taruhannya. Ini karena mereka sudah terbiasa dalam kondisi terburuk, sehingga mereka tidak gentar meski harus menghadapi tekanan AS dan Israel yang memang menginginkan mereka keluar dari negerinya sendiri.
Solusi Hakiki Masalah Palestina adalah Keberadaan Khilafah
Inilah kenapa, solusi hakiki untuk pembebasan Palestina, harus ada negara yang menerapkan Islam secara menyeluruh yang biasa disebut Khilafah. Pemimpinnya biasa disebut khalifah. Nah, khalifah inilah yang nantinya akan melindungi seluruh penduduk yang ada di dalam naungan Daulah Islam.
Khalifah tidak akan membiarkan rakyatnya menderita dan mengalami penderitaan. Khalifah akan melindungi rakyatnya dalam segala hal. Ini karena seorang khalifah sejatinya adalah perisai umat. Maka, pembelaan terhadap rakyatnya pasti dilakukan meski untuk melakukan hal tersebut, seorang khalifah harus berperang atau bahkan harus kehilangan nyawa.
Dengan demikian, solusi masalah Palestina dan Israel sejatinya bukanlah gencatan senjata ataupun solusi dua negara. Ini jelas keliru. Karena solusi hakiki yang sesuai dengan ajaran Islam adalah dengan berjihad dan mengirimkan tentara perang guna membantu perlawanan mereka di sana.
Dengan begitu, sangat mudah nantinya bagi rakyat Palestina meraih kemerdekaan. Kunci utamanya, memang hanya dengan persatuan umat Islam. Umat Islam harus bersatu dalam sebuah naungan institusi Khilafah. Dengan bersatu, maka segalanya akan terasa mudah.
Dalam sejarahnya, umat Islam pada masa kejayaannya memang tidak terkalahkan bahkan bisa menjadi mercusuar bagi negara-negara lainnya. Umat juga terlindungi dan keberadaannya aman. Penting bagi kita semua untuk bisa mengembalikan kegemilangan Islam seperti dahulu. Tujuannya tentu saja agar kita semua memiliki pelindung yang akan menjadikan kepentingan rakyat sebagai prioritas dalam segala hal termasuk menentukan kebijakan. Wallahualam.
Payakumbuh, 5 Februari 2025 [An]
Baca juga:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwn1z-qW4alS9WG0uXNYw9abBTQkUnD4yrvjMXSlrcJgxpQTXaWt6AK6R3qPfittc16UQ1NitLgdbVZFrtQDNk5Qava1x8POat9AVzf6oQN_qM3XVi1aczrmpLH4haLUwV8i8vYx3LvEamEBFUKyfZcEgpQ6WCm5K6rELPqtWHSM0t3XaRLCbeGPTcsw/s16000/SSCQMedia.com.gif)
0 Comments: