Headlines
Loading...

Oleh. Emniswati
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Sejak kecil, Al-Qur'an telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidupku. Aku tumbuh dengan lantunan ayat-ayat suci yang begitu indah, menggema di rumah kecil kami setiap malam dan subuh.


Ibuku, seorang wanita yang lembut dan penuh kasih, memiliki kebiasaan membaca Al-Qur'an sebelum tidur dan setelah salat Subuh. Suaranya begitu syahdu dan merdu, hingga setiap kata yang diucapkannya seolah menggema di relung hatiku.


Aku masih ingat betul, setiap kali ibu mengaji, aku akan duduk di dekatnya, menyandarkan kepala di pangkuannya, menikmati setiap ayat yang ia lantunkan. 


Ada ketenangan luar biasa saat mendengarkan bacaan itu, seolah aku sedang berada di tempat yang penuh cahaya dan kasih sayang. Kadang-kadang, tanpa sadar, bulu kudukku berdiri, hatiku bergetar, dan mataku berkaca-kaca. Aku belum sepenuhnya memahami makna dari ayat-ayat yang dibaca ibu, tetapi aku tahu satu hal: Al-Qur'an memiliki kekuatan yang luar biasa.


Ketika aku sakit, aku selalu meminta ibu untuk membacakan Al-Qur'an. Bacaan ayat-ayat suci yang dilantunkannya terasa seperti obat yang mampu menyembuhkan.


Saat ibu belum pulang dari kerja, aku tidak ingin kehilangan suara bacaan Al-Qur'an yang selalu menenangkan itu. Aku pun mencari cara lain untuk tetap mendengarnya. Radio menjadi teman setiaku. Setiap sore atau malam, aku menyetel radio yang selalu menyiarkan tilawah Al-Qur'an. Dalam kesendirian, aku mendengarkan ayat-ayat itu dengan khusyuk, seolah ibuku ada di sampingku.


Seiring waktu, aku mulai memahami betapa besar makna Al-Qur'an dalam hidupku. Pertanyaan "Apa makna Al-Qur'an bagimu?" sering terngiang di benakku. Bagi sebagian orang, Al-Qur'an mungkin hanya sekadar kitab suci yang dibaca saat ada kesempatan. Tapi bagiku, Al-Qur'an adalah sumber kehidupan, cahaya di tengah kegelapan, dan petunjuk dalam setiap langkahku.


Di tengah ujian hidup yang begitu banyak, membaca Al-Qur'an membuatku seakan lupa akan kesulitan yang kuhadapi, meskipun suaraku tidak sebagus dan selancar bacaan ibu. Aku sadar bahwa aku sangat membutuhkan Al-Qur'an. 


Dalam setiap masalah yang kuhadapi, dalam setiap kegundahan hati, aku menemukan ketenangan di dalamnya. Ketika dunia terasa menyesakkan, ketika hati terasa kosong, cukup dengan membuka mushaf, membaca beberapa ayat, dan merenungkannya, maka perlahan-lahan ketenangan itu kembali hadir.


Mengapa harus Al-Qur'an?
Karena tidak ada yang lebih sempurna daripada firman Allah. Tidak ada kata-kata yang lebih menenangkan daripada wahyu-Nya. Tidak ada petunjuk yang lebih lurus selain yang tertulis dalam Al-Qur'an. Ketika dunia menawarkan berbagai solusi untuk ketenangan mulai dari hiburan, materi, hingga kebahagiaan semu, aku selalu kembali kepada Al-Qur'an. Hanya dengan membaca dan memahami isinya, aku merasa lebih dekat dengan Allah, lebih tenang, dan lebih damai.


Setiap waktu istirahat atau dalam perjalanan, aku berusaha membaca surah pendek, meskipun hanya dalam hati. Surah yang paling mudah dan nyaman bagiku adalah Surah Al-Ikhlas. Aku merasakan Allah senantiasa bersamaku, meskipun terkadang aku lalai membaca karena terbawa suasana dan keadaan sekitar.


Dalam hidupku, aku berusaha memperlakukan Al-Qur'an dengan penuh cinta dan hormat. Aku menyentuhnya dengan tangan yang bersih, meletakkannya di tempat yang tinggi, dan membacanya dengan penuh kekhusyukan. Namun, lebih dari sekadar membaca, aku ingin menjadikannya pedoman dalam hidupku. Aku ingin memahami maknanya, menghafalnya, dan yang lebih penting, mengamalkannya dalam keseharianku.


Aku sangat bersyukur bisa bergabung dalam grup Sahabat Surga Cinta Qur’an (SSCQ). Jujur, aku mengakui bahwa aku belum mahir dan fasih membaca Al-Qur'an sesuai dengan aturan tajwid yang benar.


Dulu, aku hanya mendengarkan ibu membaca. Kini, aku ingin suaraku sendiri juga bisa menggema seperti suara ibu yang dulu selalu membuatku merinding. Aku ingin membaca Al-Qur'an dengan tartil yang baik, dengan pemahaman yang mendalam, dan dengan hati yang penuh cinta. Aku ingin setiap ayat yang keluar dari lisanku bukan sekadar bacaan, tetapi juga doa dan petunjuk hidup.


Aku percaya bahwa Al-Qur'an bukan hanya sekadar bacaan yang indah, tetapi juga jawaban atas segala keresahan. Saat aku sedih, aku membaca ayat-ayat tentang kesabaran. Saat aku takut, aku membaca ayat-ayat tentang perlindungan Allah. Saat aku merasa sendirian, aku menemukan janji Allah bahwa Dia selalu dekat dengan hamba-Nya.


Firman Allah Swt dalam Surah Al-Isra' ayat 9 yang artinya:

اِÙ†َّ Ù‡ٰØ°َا الۡÙ‚ُرۡاٰÙ†َ ÙŠَÙ‡ۡدِÙ‰ۡ Ù„ِÙ„َّتِÙ‰ۡ Ù‡ِÙ‰َ اَÙ‚ۡÙˆَÙ…ُ Ùˆَ ÙŠُبَØ´ِّرُ الۡÙ…ُؤۡÙ…ِÙ†ِÙŠۡÙ†َ الَّØ°ِÙŠۡÙ†َ ÙŠَعۡÙ…َÙ„ُÙˆۡÙ†َ الصّٰÙ„ِØ­ٰتِ اَÙ†َّ Ù„َÙ‡ُÙ…ۡ اَجۡرًا ÙƒَبِÙŠۡرًا ۙ‏

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar."


Kini, aku semakin memahami bahwa Al-Qur'an bukan hanya sekadar kitab suci yang harus dihormati, tetapi juga sahabat yang harus selalu ada dalam setiap langkah kehidupan. Aku ingin semakin dekat dengannya, menjadikannya bagian dari keseharianku, dan menanamkan kecintaan terhadapnya dalam hatiku, seperti ibu yang menanamkan cinta itu dalam hatiku sejak kecil.


Setiap kali aku membaca Al-Qur'an, aku selalu mengingat ibu. Aku ingin suaraku menjadi lantunan yang indah seperti suaranya. Aku ingin sekali anak-anakku juga merasakan ketenangan yang sama seperti yang pernah aku rasakan saat mendengar ibu membaca.


Karena bagiku, Al-Qur'an bukan hanya sebuah kitab. Ia adalah cahaya, ia adalah pelita, ia adalah sahabat sejati yang tak akan pernah meninggalkanku, bahkan di saat paling gelap dalam hidupku.


Aku semakin yakin bahwa Al-Qur'an adalah cahaya yang tak pernah padam, penuntun dalam setiap langkah, dan penyejuk hati di saat gundah. 


Selalu berdoa agar Allah memudahkan lisanku untuk fasih dalam membacanya, menguatkan ingatanku untuk menghafalnya, serta melapangkan hatiku untuk istikamah dalam mempelajari dan mengajarkannya dengan penuh keikhlasan.


Keinginan terbesarku supaya Al-Qur'an menjadi bagian dari setiap helaan napasku, menjadi penolongku di dunia, serta pemberi syafaat di akhirat.


Ya Allah, bimbinglah aku agar tetap teguh di jalan-Mu. Jadikan aku hamba yang fasih membaca firman-Mu, mahir memahami maknanya, dan kuat dalam menghafalkannya. Izinkan aku menanamkan cahaya Al-Qur'an di dalam hatiku, menjadikannya pelita dalam hidupku, dan mengajarkannya dengan tulus demi meraih rida-Mu. 


Semoga Al-Qur'an selalu menjadi pegangan hidup kita, menuntun langkah kita di dunia, dan menjadi penyelamat kita di akhirat. Aamiin. [ry].

Baca juga:

0 Comments: