Challenge Nuzulul Qur'an
Al-Qur'an Jangan Sekadar Dibaca, Tetapi Dipahami dan Diamalkan
Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Al-Qur'an adalah kitab sucinya umat Islam. Al-Qur'an berisi petunjuk hidup dari Allah Sang Pencipta untuk seluruh hambanya. Selain Al Qur'an, petunjuk hidup umat Islam juga ada hadis, ijma sahabat dan qiyas. Selama manusia berpegang teguh pada petunjuk hidupnya, selama itu pula manusia tidak akan tersesat. Pertanyaannya, apakah selama ini hidup yang kita jalani sudah sesuai dengan petunjuk yang diturunkan Allah atau justru sebaliknya?
Hmm, jauh sebelum aku mengkaji Islam secara kaffah, aku hidup tidak bersandar kepada Al Qur'an dan hadis. Aku menjalani hidup hanya berdasarkan doktrin. Ya, seperti kita ketahui bersama kita. mendapati Islam hanya berdasarkan keturunan dan doktrin semata. Demikian juga aku, aku hidup hanya mengandalkan logika dan perasaan. Aku berpikir yang terpenting selama hidup tidak pernah menyakiti orang lain dan menjalankan ibadah mahdoh dengan baik, maka surga bisa diraih dengan mudah. Astaghfirullah, sedangkal itu pemahamanku dahulu.
Apalagi sejak dahulu aku juga sudah terbiasa membaca Al Qur'an. Setiap ba'da subuh dan magrib, aku sudah terbiasa membaca Al Qur'an. Jadilah aku merasa sudah saleh, sehingga aku merasa surga itu pasti mudah kuraih. Aku lupa jika rutinitas membaca Qur'anku hanya sekadar membaca belum sampai memahami dan mentadaburi isinya.
Setelah perjalanan hidup yang cukup panjang, akhirnya Allah pertemukan aku dengan sebuah kelompok kajian yang mengajarkan tentang Islam kaffah. Masyaallah betapa malunya diri ini saat menyadari jika selama ini aku belum berislam secara kaffah sesuai tuntutan Allah di dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 208.
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
Sejak saat itu aku mulai memperbaiki semuanya, terutama bagaimana aku menjalani kehidupan. Ternyata baru aku tahu jika hidup yang kujalani selama ini adalah salah kaprah. Aku hidup berdasarkan keinginanku semata dan tidak bersandar kepada hukum syarak. Padahal seharusnya tujuan kita hidup adalah untuk meraih rida Allah bukan rida manusia. Aku mulai sadar kekeliruanku selama ini. Ya, semua itu adalah akibat aku hanya sekadar membaca petunjuk hidup tanpa memahami dan menyadari apalagi mengamalkan. Ya Allah, betapa bodohnya aku dahulu, bagaimana mungkin aku akan tahu semua perintah dan larangan-Mu jika membaca petunjuk-Mu saja hanya sekadar membaca arabnya tanpa pernah membaca terjemahannya. Sementara seperti kita ketahui bersama jika umat Islam telah sejak lama dijauhkan dari permata Islam yaitu bahasa Arab.
Meski sedikit terlambat aku memahami tujuan penciptaanku, namun aku bersyukur karena Engkau masih berkenan memberiku petunjuk. Sehingga aku bisa seperti sekarang, mempelajari ayat-ayat cintaMu. Apalagi Alhamdulillah Engkau izinkan juga aku bertemu dengan komunitas yang selalu mengajak membernya bermesraan dengan Al-Qur'an setiap saat. Sungguh ini adalah karunia yang tak terhingga untukku. Akhirnya aku menemukan wadah yang selalu memotivasi untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan memahami ayat-ayat cintaNya.
Sebagai umat Islam, penting untuk kita membaca, mempelajari, mentadaburi, memahami dan mengamalkan isi Al Qur'an. Ini karena Al Qur'an adalah petunjuk hidup dari Allah Swt. untuk kita hamba-Nya. Banyak dari kita hari ini yang notabene umat Islam tapi tidak hidup sesuai petunjuk hidup di dalam Islam. Wajar jika permasalahan kehidupan yang dihadapi manusia hari ini sangat kompleks. Ini karena dalam menyelesaikan persoalan hidupnya, manusia tidak menyelesaikannya sesuai hukum syarak atau maunya Allah. Manusia berusaha membuat aturannya sendiri dan dengan aturan tersebut berusaha menyelesaikan permasalahannya.
Begitupun aku dahulu, tidak pernah mengembalikan semuanya kepada ketentuan Allah. Aku hidup dengan caraku dan dengan mengandalkan logika dan perasaanku. Akhirnya bukan solusi yang kudapat, justru tidak jarang malah memunculkan persoalan baru. Sungguh luar biasa efeknya jika manusia tidak hidup sesuai petunjuk hidupnya di dalam Al Qur'an.
Oleh karena itu, sudah saatnya kita (umat Islam) mengembalikan peraturan hidupnya kepada aturan yang berasal dari Allah yang termaktub dalam Al Qur'an dan hadis. Sudah cukup kita selama ini hidup tanpa aturan yang berasal dari Allah. Jika tidak ingin kerusakan terus terjadi, maka mari kita berjuang untuk mengembalikan hukum dan aturan Allah mengatur kehidupan. Sejatinya manusia yang notabene makhluk ciptaan, hanya butuh aturan yang berasal dari Penciptanya bukan yang lain. Maka penting bagi kita untuk kembali kepada Al-Qur'an dengan berusaha membaca, memahami, mentadaburi dan mengamalkannya.
Saat ini aku pun sedang terus berusaha memahami dan mengamalkan isi Al Qur'an. Aku ingin kehidupan ini kembali diatur oleh hukum-hukum Allah bukan hukum thagut. Aku juga ingin mengajak kalian (umat Islam) untuk sama-sama mencintai Al Qur'an dan senantiasa bermesraan dengan Al Qur'an. Apalagi saat ini adalah momentum Nuzulul Qur'an. Ya, Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an. Mari kita isi momentum ramadan ini dengan lebih mengoptimalkan kemesraan kita bersama Al Qur'an. Mari kita bergabung bersama komunitas yang senantiasa mengajak kita untuk mencintai Al Qur'an. Salah satunya yaitu komunitas SSCQ yang konsisten mengajak membernya bermesraan dengan Al Qur'an. So, bagi kalian yang belum gabung, rugi dong! Dan bagi kita yang sudah bergabung, jangan pernah berpikir untuk keluar! Mari kita sama-sama meminta kepada Allah untuk senantiasa diistikamahkan dalam kebaikan dan dalam memahami Al Qur'an. Semoga Allah menguatkan kita untuk senantiasa berada dalam sebuah komunitas yang membuat kita semakin mencintai Al Qur'an. Aamiin.
[]
Payakumbuh, 18 Maret 2025
Baca juga:

0 Comments: