Headlines
Loading...

Oleh. Aquila Khanza
(Member SSCQ Remaja)

SSCQMedia.Com—Namaku Aquila. Saat ini aku duduk di bangku kelas enam sekolah dasar (SD). Aku anak kedua dari dua bersaudara. Aku mempunyai abang yang begitu menyayangiku dan juga kedua orang tua yang selalu ada untukku. Ayahku tidak memiliki pekerjaan tetap, tapi dia tetap berusaha mencukupi keluarga kecil kami. Ayah jarang di rumah karena harus membantu kedua orangtuanya yang sudah sepuh.

Bundaku seorang ibu rumah tangga biasa. Meski begitu, bunda tak mengenal lelah membantu mencari nafkah demi aku dan abangku bahagia. Bunda selalu ingin bisa mencukupi apa pun kebutuhan kami dengan segala keterbatasannya. Bunda dan ayah berusaha untuk kami tetap bisa bersekolah. Suatu saat akan ada waktunya kami bahagia bersama dan berkumpul lagi seperti dulu.

Ayahku adalah seorang kepala keluarga yang tidak pernah lupa dengan kewajibannya yaitu bekerja. Ayahku meski bekerja serabutan, karena kadang kerja kadang tidak, tetapi dia tetap berusaha bekerja, apa pun pekerjaannya. Alhamdulillah sampai saat ini dia masih bisa menghidupi keluarga kecil kami. Ayahku orangnya pantang menyerah, demi aku dan abangku bisa tetap sekolah. Adakalanya ayah bekerja catering, adakalanya membantu nenekku mengerjakan sawahnya.  Dia rela berpanas-panasan demi anak-anaknya sukses.

Ayah sebenarnya tidak boleh bekerja terlalu keras melebihi batas, karena ayah punya penyakit hernia walau sudah dioperasi. Jadi, sebenarnya ayahku itu takut dengan yang berbau medis. Tetapi demi keluarganya, ayah memberanikan diri untuk operasi. Ayah berusaha menepis rasa takutnya, sampai akhirnya benar-benar hilang dari hati dan pikirannya.

Bunda sehari-hari bekerja sebagai pengantar kue ke warung-warung. Kuenya dibuat oleh temannya. Dari satu kotak kue, bunda hanya dapat Rp1300. Sekali pergi terkadang bunda membawa sekitar tiga puluh kotak kue. Jadi, untuk sekali pergi bunda mendapat upah sekitar Rp39.000. Bunda mengantarkan kue tidak setiap hari, tetapi hanya per dua hari sekali.

Nah kalau abangku, dia belum bekerja karena sekarang masih duduk di kelas 12 SMK. Dia melanjutkan sekolah di kampung nenekku dari pihak bunda, yaitu di Jawa Barat, tepatnya Tasikmalaya. Dia sekarang sedang ikut kursus bahasa Inggris, karena dia punya cita-cita ingin pergi ke Jepang. Semoga saja cita-citanya tercapai, amin.

Dengan penghasilan orang tuaku yang tak seberapa, alhamdulillah kami berdua masih bisa sekolah sampai detik ini. Itulah yang namanya rezeki. Abangku pernah bilang, kalau dia mau jadi orang sukses supaya dia bisa menyenangkan keluarga kecilnya. Kami hanya bisa mengamini. Kami tidak tahu kehendak Allah akan seperti apa dan bagaimana ke depannya.

Sekarang aku tidak menuntut orang tuaku untuk menjadi kaya, malahan aku bersyukur bisa punya orang tua yang hebat yang mau berjuang penuh untuk keluarga. Aku juga ingin menjadi orang sukses kelak. Aku ingin bisa membuat kedua orang tuaku bangga. Walau hidup sederhana seperti ini, aku juga ingin suatu saat memiliki harta yang cukup supaya bisa pergi ke tanah suci dengan keluargaku. Aku sempat berpikir seperti ini, kalau aku tidak sukses kelak, mungkin orang tuaku akan kecewa melihat aku yang begini-begini saja.

Ya Allah, semoga aku dan abangku bisa membanggakan kedua orang tuaku. Saat ini, aku hanya bisa berdoa. Ya Allah, semua kuserahkan kepada-Mu.

Aku tidak meminta kaya, aku hanya ingin berkecukupan dan bisa membuat orang tuaku bahagia dengan caraku. Ingat, kaya tidak akan membuatmu menjadi yang paling mulia. Jadi, syukurilah hidupmu yang sekarang. [Hz]

Payakumbuh, 22 Maret 2025

Baca juga:

0 Comments: