Headlines
Loading...

Oleh. Umi Hafizha
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Ramadan bulan penuh keberkahan, kemuliaan, dan bulan penuh ampunan. Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh kaum muslimin. Tanpa terasa bulan Ramadan sudah sampai di pertengahan bulan, itu artinya dua mingguan lagi Ramadan akan meninggalkan aku. Rasa sedih menghampiri hati setiap insan karena merasa belum bisa memaksimalkan amal ibadah di bulan mulia ini. 

Saat bulan mulia akan pergi, timbul pertanyaan dalam diri ini. Apakah amal ibadah di awal dan pertengahan Ramadan ini diterima oleh Allah Swt.? Tentu diri ini berharap agar semua amal ibadah yang sudah kulakukan tidak sia-sia bagaikan butiran debu yang tiada arti. Apakah kita sudah mampu memanfaatkan setiap detik-detik akhir Ramadan dengan memperbanyak amal dan memperbanyak membaca Al-Qur'an atau sebaliknya kita disibukkan dengan urusan dunia yang melenakan?

Rasulullah saw. bersabda bahwa, "Amalan-amalan itu tergantung pada akhirnya." (HR. Ibnu Hibban)

Hadis ini mengingatkan agar kita tidak berbangga dengan amal yang sudah kita lakukan. Kita harus istikamah dalam melakukan amal kebaikan karena kita tidak tahu akhir hidup kita dan tidak tahu amalan akhir yang kita lakukan. 

Apakah kita pernah membayangkan bahwa ini adalah Ramadan terakhir dalam hidup kita? Dalam hidup itu kita boleh berharap tetapi kenyataan hidup berkata bahwa yang sudah terjadi adalah sebuah kenangan, yang sedang terjadi adalah kenyataan dan yang akan terjadi hanya sebuah harapan. Bagaimana pun juga aku tak pernah tahu di Ramadan mendatang apakah aku masih hidup?

Jangankan sampai berjumpa dengan Ramadan, mungkin sedetik ke depan jika Allah berkehendak semua bisa saja terjadi dan saat itulah Allah telah memanggilku. Dan bila esok Ramadan terakhir bagiku maka aku harus bersiap untuk menjadikannya lebih bermakna. Apa saja yang harus aku lakukan?

Segera bertobat dan memperbaiki diri, menambah keimanan dengan menjadi hamba yang taat, berusaha sebaik mungkin menjalankan syariat. 

Memperpanjang salat malam, pada sepuluh malam terakhir Rasulullah sangat sedikit bahkan tidak tidur. Lambung beliau dan para sahabat sangat jauh dari tempat tidur. Beliau menghidupkan malam-malam yang penuh keberkahan dengan salat, zikir, dan tilawah hingga waktu fajar. Semoga diri ini mampu menghidupkan malam-malam di akhir Ramadan dengan amal kebaikan.

Meningkatkan membaca Al-Qur'an. Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al-Qur'an sepanjang malam, baik di rumah maupun di masjid-masjid. Tilawah Al-Qur'an merupakan ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar. Maka dari itu jangan sampai kita melewatkannya. Tak cukup tilawah kita juga perlu membaca terjemahannya, mentadaburi ayat-ayat cinta-Nya, mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan mendakwahkannya. 

Berburu malam Lailatul Qadar, malam diturunkannya Al-Qur'an dan memiliki kebaikan yang setara dengan seribu bulan. Walaupun malam Lailatul Qadar tidak diketahui datangnya, tetapi kita sebagai umat Islam diminta mencari pada malam ganjil dan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Semoga di sepuluh hari terakhir ini bisa memaksimalkan ibadah dan dapat meraih keutamaan-keutamaan yang ada di dalamnya.

Amalan lain yang bisa diri ini lakukan di bulan Ramadan ini yaitu bersedekah. Berbagi takjil kepada tetangga dan kepada sesama merupakan ungkapan syukur atas nikmat sudah dipertemukan dengan bulan Ramadan. Bersedekah bisa berupa makanan, pakaian, uang, dan lain-lain. Selain sedekah kita juga wajib memperbanyak doa. Rasulullah saw. memerintahkan kepada Aisyah pada malam-malam untuk berdoa. Aisyah berkata, ”Wahai Rasulullah apa pendapatmu jika aku berketetapan mendapatkan malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan? Beliau menjawab: "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul afwa fa'fuanna." (Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku." (HR. Ibnu Majah)

Maka kita harus banyak membaca doa di atas agar Allah mengampuni dan memaafkan dosa-dosa yang pernah kita lakukan. 

Masih banyak lagi sebenarnya yang bisa aku lakukan di pertengahan bulan Ramadan ini. Harus lebih bernilai puasanya, lebih banyak tilawahnya, lebih peduli kepada sesama, lebih khusyuk' salat wajib dan sunahnya serta zikir sepanjang harinya dan tak lupa terus berthalabul ilmu untuk menambah tsaqafah Islam.

Hidup selalu berbatas dengan kematian. Sudahkah bersiap untuk menyambutnya? Kematian bukan datang sesuai harapanku, namun sudah ditetapkan oleh Sang Maha Kuasa. Kendati pun demikian bolehlah aku meminta dipanjangkan usia agar bisa bertemu bulan Ramadan kembali. 

 Ya Rabb,
Jikalau ini Ramadan terakhirku
Maka jadikanlah Ramadan ini yang terbaik dalam hidupku Terimalah amal serta ibadah yang telah aku lakukan atas perintah-Mu
Maafkanlah kesalahan serta kelalaianku
Ampunilah dosa serta kesalahanku
Izinkanlah puasa Ramadan turut memberi syafaat kepadaku di hari penghitungan kelak
Izinkanlah bacaan Al-Qur'an ini memberikan syafaat juga meski hanya lafaz bismillah yang Engkau terima
Jadikan zakatku sebagai pembersih ketika menghadap-Mu kelak.

Semoga semua doaku, Engkau terima sebagaimana janji-Mu yang akan mengabulkan semua permintaan hamba-hamba yang berdoa. Amin Allahuma amin. [Ni]

Bogor, 19 Maret 2025

Baca juga:

0 Comments: