Headlines
Loading...
Bunda, Terima Kasih untuk Segenap Cintanya

Bunda, Terima Kasih untuk Segenap Cintanya


Oleh. Rina Herlina 
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Hari Selasa kemarin, 4 Maret 2025, Alhamdulillah Allah izinkan saya bisa mengikuti agenda launching literasi yang ke 41 bersama komunitas SSCQ. Agenda launching ini sepertinya selalu ditunggu-tunggu oleh para peserta. Mungkin karena sosok pemateri yang selalu memberi motivasi dan mencurahkan segenap cintanya untuk seluruh peserta baik member maupun non member. Ya, cinta Bunda Lilik kepada kami begitu tulus dan ini bisa dirasakan oleh semuanya. Beliau selalu memotivasi kami untuk senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan. Bagi saya pribadi, Bunda Lilik adalah sosok yang luar biasa. Sosok yang tidak pernah lelah berbuat kebaikan. Sosok yang penuh dedikasi baik di dunia kerja maupun dunia dakwah.


Terbukti dari banyaknya jejak karya yang sudah beliau torehkan. Kecintaan beliau kepada ayat-ayat Al-Quran, beliau tularkan kepada kami selaku para member. Beliau berharap dengan adanya komunitas ini, semakin banyak orang-orang yang senantiasa bermesraan dengan Al-Qur'an sekaligus memahami dan mentadaburi ayat-ayatnya. Bunda tak segan-segan mengeluarkan dana dari kantong pribadinya untuk memberikan apresiasi kepada para member yang berhasil mengerjakan semua tugas-tugasnya. Masyaallah begitulah cinta bunda untuk kami.

Materi launching meski panjang namun tak membuat peserta bosan. Karena dalam setiap untaian kata-kata bunda selalu ada hikmah yang bisa dipetik sebagai pelajaran. Selalu ada ilmu dalam acara launching yang Bunda bagi. Selalu ada banyak kebaikan yang Bunda tebarkan. Hal tersebut semakin memotivasi diri untuk berbuat lebih dari biasanya dan maksimalkan potensi yang ada. Meski belum sehebat Bunda dan sahabat lainnya, namun keinginan menjadi lebih baik dan hebat harus terus diupayakan setiap harinya.


Tema launching kali ini adalah "Mesra Bersama Ramadan agar Setiap Detik Ramadan Berbuah Ketakwaan". Seperti tema-tema launching lainnya yang selalu mengandung makna, tema kali ini juga memiliki makna yang luar biasa. Menurut Bunda kenapa beliau memakai kata detik dalam tema kali ini, adalah karena detik merupakan ukuran waktu yang paling kecil.


Oleh karenanya setiap detik harusnya sangat berharga dan kita mampu lebih meningkatkan amal ibadah kita di bulan Ramadan ini. Apalagi Ramadan ini hanya kita jumpai sekali dalam setahun. Ramadan tahun depan kita tidak pernah tahu apakah kita masih bisa bertemu lagi. Terus terang saya jadi sedih jika mengingat bahwasannya Ramadan sejatinya akan selalu datang menyapa di setiap tahunnya, ia tidak akan pernah telat datangnya. Namun yang jadi pertanyaan, apakah kita akan bisa memastikan usia kita sampai di tahun-tahun berikutnya dan bersua kembali dengan Ramadan?


Dalam setiap materi launchingnya, selalu ada yang khas dari Bunda. Seperti pertanyaan ini, rasanya pertanyaan ini nyaris selalu Bunda lontarkan di setiap launching. "Adakah yang masih mengeluh, marah, atau sudah pintar mengendalikan diri?" Atau terkadang pertanyaan Bunda tentang ini, "Sudah pandaikah kita bersyukur hari ini?"


Pertanyaan tersebut seringkali membuat hati ini bergetar. Ini karena sebagai manusia kita seringkali kufur nikmat. Manusia seringnya bersyukur jika mendapatkan nikmat apalagi yang berupa materi. Padahal kata Bunda seharusnya syukur kita dalam setiap kondisi.


 Pertanyaan Bunda selanjutnya adalah "Apakah masih gembira menyambut Ramadan?" 


Jawaban para sahabat hampir sama yaitu gembira dan jika dikasih score 1-10, scorenya 10. Seharusnya memang kita yang mengaku umat Islam selalu bergembira menyambut Ramadan. Karena Ramadan adalah bulan mulia, bulan di mana seluruh kebaikan pahalanya dilipatgandakan. Bulan Ramadan bulan diturunkannya Al-Qur'an, bulan yang di dalamnya ada malam Lailatul Qadar. Masyaallah banyak sekali keutamaan Ramadan. Sangat rugi jika kita melewatkannya begitu saja.


Pertanyaan Bunda selanjutnya, "Mengapa Ramadan terasa cepat sekali berlalu?"


Menurut saya pribadi, itulah kenapa ada pepatah mengatakan bahwa waktu ibaratkan pedang, jika kita tidak menebasnya maka waktulah yang akan menebas kita. Oleh karena waktu begitu berharga, maka setiap detik yang kita lalui di bulan Ramadan ini harusnya kita gunakan untuk beramal saleh, memaksimalkan seluruh ibadah, menyelami ayat-ayat-Nya, dan menebar kebaikan di manapun kita berada. Dengan begitu, seiring cepat berlalunya Ramadan, tabungan pahala kita menjadi bertambah dan setiap detik waktu kita menjadi berharga karena senantiasa diisi dengan kebaikan.


Terima kasih, Bunda, karena tidak pernah lelah memotivasi kami untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Terima kasih karena cinta yang begitu besar dari Bunda untuk kami. Maaf jika belum maksimal dalam merespon ajakan Bunda dalam hal kebaikan. Jangan pernah bosan mengingatkan kami ya, Bunda, kami mencintai Bunda karena Allah. Semoga perkumpulan kita saat ini bisa sampai ke Jannah-Nya kelak. Aamiin.


Jazakunallah khairan tim SSCQ, host, dan ketua kelas. Semoga apa-apa yang sudah anda semua korbankan dibalas pahala oleh Allah SWT. Salam takzim untuk semua guru-guru dan bunda-bunda hebat yang selalu menginspirasi. Semoga persahabatan ini sampai ke jannah. Aamiin. [ry].


Payakumbuh, 5 Maret 2025

Baca juga:

Related Articles

0 Comments: