Home
›
Catatan Kajian
Catatan Kajian
Cara-Cara Musuh Menghancurkan Daulah Islam
Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Alhamdulillah hari ini Allah masih izinkan saya bisa mengikuti agenda rutin mingguan bersama guru yang luar biasa, yaitu Ustazah Was. Materi masih melanjutkan yang minggu lalu yaitu tentang faktor-faktor kelemahan Daulah Islam.
Di awal paragraf bab tersebut diawali dengan bahasan terkait kekuatan Daulah Islam. Jadi, Daulah Islam itu tegak di atas sebuah ideologi yaitu Islam. Kekuatan Daulah Islam terletak pada ideologinya. Kokoh dan tingginya martabat Daulah Islam sangat bergantung pada ideologinya. Itu artinya, Daulah Islam berdiri dengan kuat dan kokoh adalah karena kekuatan Islam. Terbukti, saat itu hanya dalam kurun waktu kurang dari satu abad, daulah Islam mampu membebaskan negeri-negeri di dunia. Bahkan pada masa kegemilangannya, Daulah Islam mampu menguasai dua pertiga dunia selama hampir 1300 tahun.
Padahal sarana yang digunakan saat itu belum secanggih hari ini. Saat itu sarana yang ada hanya kuda dan unta. Namun, Daulah Islam mampu membuat semua bangsa dan umat yang dibebaskan tunduk kepada Islam dalam tempo yang sangat singkat. Alat-alat dan sarana yang digunakan saat itu sangat terbatas, yaitu hanya lidah dan pena.
Akan tetapi, musuh-musuh Islam bisa mengetahui atas kondisi itu. Sehingga mereka menyadari jika Daulah Islam tidak bisa dianggap remeh dan tidak bisa dilemahkan selama kaum muslim menggenggam, memahami, dan menerapkan dengan kuat Islam dalam jiwa dan kehidupannya.
Maka atas keadaan itu, dengan sadar musuh-musuh Islam berusaha sekuat tenaga menciptakan sarana-sarana yang bisa melemahkan pemahaman kaum muslim terhadap Islam dan penerapan hukum-hukumnya. Diantara sarana-sarana yang mereka gunakan di antaranya adalah yang berkaitan dengan nash-nash, bahasa Arab karena bahasa tersebut yang saat itu digunakan, juga yang berkaitan dengan penuntasan fakta-fakta kehidupan. Yang menjadi sasaran mereka adalah hadis-hadis Nabi. Mereka mencoba menyusupkan hadis-hadis palsu yang sama sekali tidak pernah diucapkan Nabi saw. Mereka memalsukan dan menyusupkan makna-makna yang tidak islami juga pemahaman-pemahaman yang bertentangan dengan Islam. Sehingga tanpa disadari umat Islam, mereka mengambil dan mengamalkannya. Akibatnya adalah mereka semakin jauh dari Islam.
Namun atas izin Allah, saat itu kaum muslim bisa mendeteksi tipu daya dari orang-orang Zindiq tersebut. Kaum Muslim kemudian menghabisi persekongkolan mereka. Para ulama dan perawi hadis bangkit, bergerak cepat mengumpulkan hadis dan langsung membuat silsilah dari para perawinya serta sifat-sifat mereka. Untuk kemudian menjelaskan secara gamblang mana hadis sahih, lemah, juga palsu. Dengan demikian terpeliharalah hadis serta periwayatannya juga dibatasi mulai dari tabi'it tabi'in yang mendapatkan hadisnya dari para tabi'in, dan tabi'in yang mendapatkannya dari para sahabat.
Biidznillah, di percobaan awal maka gagallah upaya musuh-musuh Islam untuk melemahkan Daulah Islam. Kemudian Daulah Islam menghukum kaum Zindiq dengan tangan besi. Hukuman paling berat yang mereka terima saat itu adalah hukuman mati.
Namun, mereka tetap tidak tinggal diam. Gagal di percobaan yang pertama, maka lanjut ke percobaan berikutnya. Mereka berusaha memisahkan bahasa Arab dari Islam. Meski awalnya mereka belum berhasil, karena saat kaum muslim membebaskan negeri-negeri mereka membawa Kitabullah, Sunah Nabi, dan bahasa Arab. Sehingga banyak manusia yang akhirnya mengenal bahasa Arab dan berbondong-bondonglah mereka masuk Islam. Mereka akhirnya menguasai bahasa Arab dan mematangkannya. Di antara kaum ajam bahkan terdapat imam mujtahid seperti Abu Hanifah, ada juga penyair-penyair handal dan brilian, seperti Basyar bin Bard, dan penulis yang piawai seperti Ibnu al-Muqaffa'.
Baru sampai di paragraf itu pertemuan kami tadi siang. Waktu dua jam begitu cepat. Akhirnya Ustazah Was menutup pertemuan kami dengan membaca Istighfar dan doa' Kafaratul Majelis. Semoga minggu depan masih diberi umur panjang, sehingga bisa melanjutkan kembali menuntut ilmu dengan guru saya tersebut. Aamiin. [ ry ].
Payakumbuh, 5 Maret 2025
Baca juga:

0 Comments: