Headlines
Loading...
Islam Kafah, Cahaya untuk Indonesia Gelap

Islam Kafah, Cahaya untuk Indonesia Gelap

Oleh. Indri Wulan Pertiwi
(Kontributor SSCQMedia.Com, Aktivis Muslimah Semarang)

SSCQMedia.Com—Dalam beberapa pekan terakhir, aksi demonstrasi mahasiswa dengan tema 'Indonesia Gelap' makin menjadi sorotan, karena seakan menjadi perwakilan atas ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. Di tengah situasi ini, mahasiswa yang notabene agen perubahan, tidak hanya dituntut memiliki sikap kritis, tetapi juga kemampuan untuk menganalisis penyebab sekaligus akar masalah yang melatarbelakangi terjadinya kondisi 'gelap' ini, dengan membawa cahaya Islam sebagai solusi yang tepat bagi Indonesia.

Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas seperti Universitas Nasional, Politeknik Negeri Jakarta, Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri, dan Universitas Bung Karno berkumpul di Patung Kuda, Jakarta, untuk melanjutkan demonstrasi dalam aksi yang disebut "Indonesia Gelap". Dipimpin oleh satu mobil komando, mereka membentuk barikade manusia. Saat tiba, mereka bergantian memberikan orasi mengenai efisiensi anggaran pemerintah dan menyampaikan pendapat serta kritik (cnnindonesia.com, 20-02-2025).

Terjadinya aksi mahasiswa ini layak diapresiasi, karena menunjukkan kepedulian generasi terhadap nasib bangsa. Di tengah berbagai masalah yang melanda negara ini, terutama dalam bidang ekonomi, kesenjangan antara kelompok berpendapatan tinggi dan rendah semakin membesar. Ditambah adanya kebijakan efisiensi, namun alokasi anggarannya tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, sebaliknya memperburuk kondisi masyarakat menengah ke bawah yang semakin kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Serta maraknya korupsi dan ketimpangan hukum semakin memperumit situasi. Hal ini  menunjukkan bahwa politik, ekonomi, dan hukum yang diterapkan saat ini memang perlu diperbaiki.

Namun, sayangnya, beberapa tuntutan dan solusi yang diajukan oleh mahasiswa seringkali tidak mampu menyelesaikan masalah hingga ke akarnya. Karena di ujung tuntutan masih  mengusulkan kembali ke prinsip demokrasi sebagai solusi. Padahal Demokrasi itu sendiri adalah akar permasalahan, terutama dalam konteks Sistem  Demokrasi yang sangat  transaksional, di mana kekuasaan sering dipertukarkan dengan keuntungan pribadi, hal ini telah mengakibatkan pemerintahan yang seharusnya mengusung aspirasi rakyat, menjadi lebih dipengaruhi oleh golongan pemodal atau kekuatan ekonomi.

Hal ini sangat jelas melanggar prinsip demokrasi yang konon katanya kekuasaan dimiliki oleh rakyat sebagai pemegang kedaulatan.

Oleh karenanya, mahasiswa sebaiknya merenungkan kembali, apakah persoalan yang dihadapi adalah akar masalah sebenarnya atau hanya cabangnya. Terlebih dalam situasi saat ini, suara mahasiswa memainkan peran yang sangat vital dalam menggugat akar permasalahan yang ada, terutama terkait dengan sistem politik Demokrasi transaksional yang cenderung mengabaikan kedaulatan rakyat yang harusnya menjadi landasan utama Demokrasi. Dan menyadari bahwa kedaulatan rakyat yang dijanjikan menjadi pilar utama demokrasi, sejatinya tidak berlaku sejak awal.

Di samping itu, keterlibatan uang dan kepentingan pribadi dalam politik Demokrasi juga telah menggerus prinsip-prinsip Demokrasi  itu sendiri yang seharusnya menjunjung tinggi transparansi dan partisipasi rakyat. Misalnya pada praktik politik yang didorong oleh modal ekonomi, seperti money politics dan political patronage untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan pemilihan umum.

Hal tersebut juga yang menjadi alasan kelemahan penguasa untuk bertindak tegas dan independen, sebagai akibat dari keterikatan politik hingga menyulitkan posisinya dalam melindungi rakyat.

Kendati Indonesia memiliki potensi untuk bersinar terang, dengan besarnya keberkahan yang di berikan Allah Swt. melalui melimpahnya sumber daya alam. Namun, akibat salah kelola dengan menerapkan Sistem Ekonomi Kapitalisme menjadikan Indonesia berada dalam kegelapan. Sebab sistem kapitalisme yang berfokus pada keuntungan dan persaingan pasar bebas telah menciptakan lingkungan di mana kekuatan ekonomi berpusat pada segelintir pihak yang memiliki modal dan akses yang lebih besar saja,  sementara sebagian besar masyarakat lainnya terpinggirkan dan kesulitan untuk bersaing secara adil.

Alhasil, perpaduan antara Kapitalisme dan Demokrasi yang diterapkan saat ini, hanya membawa dampak negatif bagi masyarakat dan negara, sebab menimbulkan ketimpangan ekonomi akibat tidak meratanya distribusi kekayaan, hingga menyuburkan praktik-praktik korupsi. Selain itu adanya ketidakseimbangan kekuasaan dan politik, hanya memperkuat oligarki dan menjauhkan masyarakat Indonesia dari  kesejahteraan. 

Dengan demikian, menjadi  penting bagi mahasiswa untuk menggugat akar persoalan ini. Melalui kesadaran dan keberanian untuk menelusurinya maka mahasiswa akan mampu mengidentifikasi inti permasalahan sehingga proses perubahan yang mendasar dapat terjadi.

Dan Islam bukanlah sebatas agama, melainkan ideologi yang memiliki pengaturan sempurna dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam urusan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.  Sehingga dalam segi politik pun jauh berbeda dengan politik Demokrasi yang cenderung terdistorsi oleh ambisi untuk memperoleh kekuasaan. Politik dalam Islam adalah mengurusi urusan umat dengan orientasi  untuk mencapai kebaikan dan kesejahteraan bersama. Sebab aturan-aturan yang di terapkan berasal dari Allah Swt. yang menciptakan manusia. Maka hanya dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam secara kaffah dalam segenap aspek kehidupan hingga ke dalam sistem pemerintahan, niscaya masa depan Indonesia akan lebih sejahtera dan terjamin.

Oleh karena itu menjadi penting bagi generasi muda, terutama mahasiswa di Indonesia, untuk terlibat aktif dalam kelompok dakwah yang mengadvokasi perubahan sesuai dengan ajaran Islam. Dengan mengikuti metode Rasulullah saw. Sehingga mahasiswa tetap menjadi garda terdepan yang memberikan kontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih adil dan  sejahtera berdasarkan ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin

Dengan demikian, Indonesia dapat keluar dari bayang-bayang 'Indonesia Gelap' dan menuju masa depan yang lebih terang benderang bersama cahaya Islam. Wallahu'alam. [ry].

Baca juga:

0 Comments: