Muhasabah Nuzulul Qur'an: Ayo, Terapkan Al-Qur'an
Oleh. Indri Wulan Pertiwi
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Pada pertengahan bulan Ramadan, umat Islam memperingati Nuzulul Qur'an atau yang dikenal sebagai saat turunnya Al-Qur'an. Momen ini kerap dirayakan oleh banyak umat Islam dengan penuh semangat melalui berbagai acara dan kegiatan.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyelenggarakan Lomba Cerdas Cermat Pemahaman Al-Qur'an antar organisasi masyarakat dalam rangka memperingati Nuzulul Qur'an. (bandungraya.net/16/03/2025)
Seharusnya, momen Nuzulul Qur'an tidak hanya dijadikan sebagai perayaan semata, tetapi juga sebagai pengingat bagi umat Islam untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di tengah berkembangnya demokrasi kapitalis, seringkali prinsip-prinsip kedaulatan rakyat melebihi kepatuhan terhadap hukum Ilahi.
Di Indonesia khususnya, negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, seringkali individu yang mengikuti ajaran Al-Qur'an dan mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk-Nya cenderung dianggap sebagai radikal. Keadaan ini menimbulkan dilema di kalangan masyarakat muslim yang berupaya menjaga identitas keislaman mereka, terlebih dalam era globalisasi yang semakin menjauhkan dari nilai-nilai spiritual.
Dalam konteks negara yang menganut demokrasi kapitalis, prinsip kedaulatan rakyat sering menjadi landasan hukum utama, meninggalkan tempat Allah sebagai sumber hukum yang sejati. Sementara sekularisme, yang mendorong pemisahan antara agama dan kehidupan, sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan kehidupan menyeluruh sesuai dengan ajaran-Nya.
Walaupun Al-Qur'an berisi seruan-seruan Allah Swt. yang mencakup aspek spiritual (ruhiyah) dan politik (siyasah), tetapi saat ini seakan terjadi pemisahan antara dimensi spiritual dan politik. Ayat-ayat tentang ibadah lebih banyak ditonjolkan daripada yang membahas politik. Misalnya, ketika ayat yang mewajibkan puasa, banyak umat mematuhinya, tetapi ayat-ayat yang berkaitan dengan hukuman qishash atau perang, seringkali menimbulkan penolakan, atau penentangan di kalangan umat dengan berbagai alasan. Sikap-sikap seperti ini tentunya dapat dianggap diskriminatif, karena mengakibatkan pengabaian terhadap sebagian ayat Al-Qur'an yang bersifat politis.
Rasulullah saw. pernah mengeluh kepada Allah Swt. tentang perilaku umatnya yang mengesampingkan ajaran Al-Qur'an. Hal ini dijelaskan dalam ayat Al-Qur'an surah Al-Furqan [25]:30. Dalam ayat tersebut, Rasulullah saw. menyampaikan bahwa kaumnya telah mengabaikan Al-Qur'an. Para ulama tafsir juga menjelaskan bahwa mengabaikan Al-Qur'an bisa berarti tidak mengimani, memahami, mengamalkan, atau bahkan berpaling dari Al-Qur'an untuk mengikuti hal-hal lain yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Ayat selanjutnya, surah Al-Furqan [25]:31, menegaskan bahwa setiap nabi memiliki musuh dari kalangan para pendosa, termasuk orang-orang yang meninggalkan dan mengesampingkan ajaran Al-Qur'an. Dengan kata lain mengabaikan Al-Qur'an adalah perbuatan haram dan dianggap sebagai musuh bagi para nabi. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari, serta untuk memahami, mengamalkan, dan mentaati ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.
Sebagai umat Islam, seharusnya kita mengambil pelajaran berharga dari perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam menyampaikan wahyu illahi, dengan membangun masyarakat berdasarkan nilai-nilai Islam, hingga meneguhkan ajaran Al-Qur'an sebagai landasan kehidupan yang kokoh. Bahkan hingga membawa peradaban Islam berkembang pesat, bersama ilmu, keadilan, dan kesejahteraan bagi umat.
Namun, akibat keengganan serta penolakan umat hari ini untuk menerapkan Al-Qur'an telah membawa umat Islam kembali dalam kegelapan, hingga mengalami kemerosotan dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karenanya, penting bagi umat muslim untuk memperhatikan dan menerapkan seluruh seruan Al-Qur'an, baik yang bersifat ruhiyah maupun siyasiyah, dengan keikhlasan dan kesungguhan.
Melalui peringatan Nuzulul Qur'an kali ini, semoga umat Islam dapat merenungkan kembali setiap ayat Al-Qur'an dan menerapkannya dengan penuh komitmen. Karena sesungguhnya konsistensi dan keikhlasan dalam menjalankan ajaran-Nya merupakan kunci bagi kemajuan umat, yang pada akhirnya membawa kesuksesan di dunia dan akhirat melalui kepatuhan terhadap petunjuk suci yang terdapat dalam Al-Qur'an.
Wallahu'alam. [My]
Baca juga:

0 Comments: