Headlines
Loading...
Munculnya Berbagai Gerakan Islam adalah Keniscayaan

Munculnya Berbagai Gerakan Islam adalah Keniscayaan

Oleh. Rina Herlina (Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Alhamdulillah. Tepatnya tanggal 2 Maret 2025, Allah izinkan diri ini bisa mengikuti agenda kajian rutin bulanan di daerah kami. Kali ini, yang menjadi pemateri adalah Ustazah Junika Wulandari. Ditemani oleh Ukhti Ningsih selaku moderator.

Agenda dimulai pukul 09.00 sampai 11.00 WIB. Setelahnya, lanjut agenda bulanan berikutnya dengan jumlah peserta yang lebih banyak. Masyaallah, maraton. Alhamdulillah, kami tetap semangat menjalaninya. Di bulan yang mulia ini, seharusnya kita memang lebih semangat dalam menuntut ilmu. Ini karena pahalanya yang insyaallah dilipatgandakan.

Ustazah Nika mengangkat materi terkait, "Membentuk Kesatuan Antar Gerakan". Masyaallah, makalahnya cukup panjang. Setelah acara dibuka oleh moderator, selanjutnya ustazah Nika memaparkan makalahnya dari awal sampai akhir.

Isi dari makalah tersebut di antaranya, munculnya berbagai gerakan atau harakah adalah sebuah keniscayaan. Oleh karenanya, wajar jika kita menemui keberagaman yang majemuk dari munculnya berbagai gerakan tersebut. Ternyata kondisi tersebut disebabkan oleh dua faktor.

Pertama, syarak sejatinya membolehkan adanya banyak harakah Islam atau mazhab yang berbeda. Hal ini seperti keadaan yang ada di tengah kaum muslim dahulu, yaitu timbulnya berbagai mazhab ijtihad. Posisi semua mazhab tersebut adalah sama seperti gerakan Islam lainnya. Yang menjadi dasar dibolehkan adanya beragam kelompok dakwah Islam adalah berdasarkan firman Allah Swt. di dalam QS. Ali-Imran ayat 104.

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 104)

Jadi, lafaz "ummah" pada ayat tersebut artinya tidak ada batasan atau tidak membatasi adanya jumlah jemaah atau kelompok gerakan Islam. Meski hakikatnya ayat tersebut, mewajibkan kaum muslim membentuk suatu jemaah yang tugas utamanya adalah melaksanakan dakwah, yaitu amar makruf nahi mungkar.

Kedua, berdirinya setiap gerakan didasari atas pemahaman tertentu terhadap pola operasional dakwahnya. Selain tentunya, pemahaman mereka dalam menentukan prioritas utama terhadap masalah-masalah vital umat. Terkait pola operasional dakwah dari sebuah gerakan, nash-nash syarak memang menjelaskan tentang kemungkinan adanya berbagai macam pemahaman. Ini karena nash-nash tersebut, khususnya yang membahas/berkaitan dengan pola operasional sebuah gerakan, menunjukkan lebih dari satu pengertian dan bersifat zhaniyatud-dilalah. Misalnya, ada sebuah gerakan yang menganalogikan situasi saat ini dengan situasi saat Rasulullah dakwah di Mekkah. Artinya, mereka menganggap adanya tindakan fisik (kekerasan) merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan dakwah Rasulullah Saw.

Berdasarkan kedua faktor tersebut, maka adalah sesuatu yang wajar jika muncul beraneka ragam gerakan. Bahkan menurut sunatullah, hal tersebut adalah suatu keharusan, sebagaimana firman Allah dalam surat Hud ayat 118-119.

Oleh karena itu, adanya perbedaan pendapat antara gerakan, tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang haram, karena syarak sama sekali tidak mengharamkannya. Sungguh sejauh ini (sejauh yang dipahami), di dalam Al Qur'an atau sunah tidak ada satu dalil syarak-pun yang mengharuskan adanya kesatuan antar gerakan Islam/bergabung dalam satu wadah di bawah perintah seorang amir/pemimpin. Pun, demikian halnya dalam menjalankan tugas dakwah, tidak mesti satu pemahaman dan satu pola operasionalnya. Maka, keberagaman sebuah gerakan Islam adalah sesuatu yang boleh dan tidak dilarang, yang terpenting keberagaman tersebut tidak lantas menjadikan perselisihan/permusuhan, bahkan sampai memutuskan tali silaturahmi (hubungan). Sikap inilah yang tidak boleh terjadi dan haram untuk dilakukan.

Penyatuan gerakan, bukanlah sebuah tujuan utama, karena yang wajib menjadi tujuan adalah menjadikan berbagai kelompok/gerakan Islam menjalankan tugas dakwahnya sesuai dengan ketentuan syarak. Seluruh pola pemikiran dan operasional dakwahnya, harus bersumber dari dalil-dalil syarak. Seharusnya, seluruhnya ditujukan untuk melanjutkan kehidupan Islam, yakni menjadikan kehidupan kaum muslim dalam kesehariannya lebih islami. Hal ini diharapkan bisa mendorong mereka menjadikan syarak sebagai rujukan dalam menjalankan kehidupannya.

Kurang lebih, begitu yang dipaparkan oleh Ustazah Nika. Selanjutnya, dibuka sesi tanya jawab. Banyak sekali pertanyaan yang muncul di benak para sahabat, tak terkecuali saya pribadi. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah jika keberagaman sebuah gerakan dibolehkan oleh syarak, maka kriteria gerakan/kelompok yang sahih itu seperti apa?

Menurut Ustazah Nika, kriteria kelompok yang benar adalah yang merujuk kepada surat Ali Imran ayat 104, yaitu yang aktivitasnya menyeru kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Orang-orang yang menjadi anggotanya adalah umat Islam. Ide-ide yang diusungnya adalah Islam bukan ide-ide kafir.

Kemudian Ustazah Nika juga mengingatkan kami kepada isi kitab Takattul Hizb karangan Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani, yang membahas tentang penyebab utama kegagalan seluruh upaya dari sebuah gerakan jika ditinjau dari aspek keorganisasian. Ada empat hal yaitu:  Pertama, gerakan tersebut berdiri di atas dasar fikrah yang tidak cemerlang, tidak jernih, dan tidak murni sehingga muncul kekaburan atau pembiasaan.

Kedua, gerakan-gerakan tersebut tidak mengetahui thariqah bagi penerapan fikrah-nya. Bahkan fikrah-nya diliputi kekaburan dan ketidakjelasan.

Ketiga, orang-orang yang berada dalam gerakan-gerakan tersebut, belum sepenuhnya memiliki kesadaran yang benar. Niatnya belum benar. Bahkan, mereka hanya sekadar berbekal semangat dan keinginan semata.

Keempat, gerakan tersebut dijalankan oleh orang-orang yang tidak memiliki ikatan yang benar. Ikatannya hanya sekadar struktur organisasi itu sendiri juga disertai sejumlah deskripsi terkait tugas-tugas dan slogan organisasi.

Demikianlah materi kajian bulanan yang coba saya rangkum. Selanjutnya Ustazah Nika memberikan closing statementnya, "Adanya kesatuan berbagai gerakan harus diwujudkan. Kita perlu bersama-sama merangkul semua kalangan guna tersebarnya ide-ide Islam menjadi sebuah opini umum di tengah umat. Sehingga dengan begitu Daulah Islam bisa segera tegak." Wallahuallam. 

Payakumbuh, 3 Maret 2025 [US]

Baca juga:

0 Comments: