Oleh. Ummu Rosyid
(Kontributor SSCQMedia.Com, Aktivis Muslimah Gresik)
SSCQMedia.Com—Bupati Bandung, Dadang Supriatna, turut mensyiarkan Ramadan sekaligus memperingati Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan 1446 H kemarin. Melalui acara yang dikemas dalam bentuk Lomba Cerdas Cermat Pemahaman Al-Qur'an, Dadang mengundang sejumlah Ormas untuk beradu cepat dan kepintaran dalam menjawab berbagai pertanyaan seputar isi kandungan Al-Qur'an.
Kegiatan tersebut digelar selain dalam rangka memperingati malam Nuzulul Quran yang kebetulan jatuh pada tanggal 17 Ramadan, juga dalam rangka ikhtiar membangun semangat kebersamaan, persatuan dan persaudaraan di antara sesama Ormas. (harapanrakyat.com, 16 Maret 2025).
Acara di atas cukup bagus, tetapi hendaknya tidak cukup sampai di sana saja. Al-Qur'an tidak hanya sekadar dihafal, tetapi juga harus dihayati, ditadabburi, dan diamalkan di dalam kehidupan. Dan seorang penguasa pastinya punya kekuasaan untuk mengawal agar isi Al-Quran bisa diterapkan dalam kehidupan.
Namun, pada sistem Kapitalisme demokrasi saat ini, sepertinya pengamalan Al-Qur'an masih jauh dari kenyataan. Saat ini, akal manusialah yang menjadi aturan, padahal manusia adalah makhluk yang rentan salah, lemah, dan sering bertentangan antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Sehingga lahirlah berbagai macam konflik.
Al-Qur'an seharusnya menjadi landasan aturan dalam kehidupan sehari-hari individu, masyarakat, dan bernegara. Akan tetapi di sistem ini Alquyran tidak dianggap, bahkan yang mengajak menggunakan aturan Al-Qur'an malah dianggap radikal.
Dalam sistem saat ini prinsip kedaulatan berada di tangan rakyat. Manusia mengatur kehidupan sesuai dengan keinginan dan hawa nafsunya.
Seorang muslim memang seharusnya menerapkan Al-Qur'an sebagai pedoman rujukan hidup sehari-hari, jika ingin menjadi generasi yang mulia. Namun saat ini Al-Qur'an masih diabaikan walaupun diadakan peringatan Nuzulul Qur'an setiap tahunnya.
Dibutuhkan dakwah nyata dari kelompok Islam ideologis agar Al-Qur'an menjadi pedoman hidup sehari-hari dalam individu, masyarakat, dan negara.
Allah Swt. berfirman, “Dan kami telah menurunkan kepadamu Al-Qur’an sebagai penjelas atas semua perkara, petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi kaum muslim.” (QS Al-Nahl: 89).
Sejatinya Al-Qur'an tidak hanya mengurusi soal individu tapi juga bermasyarakat dan negara. Masalah muamalah dan pergaulan pun diatur dalam dalam Islam yang bersumber dari Al-Qur'an.
Sungguh, Al-Qur'an adalah solusi bagi kehidupan manusia. Al-Qur'an akan menunjukkan jalan kebenaran dan mengantarkan pada kebahagiaan, jika diterapkan dalam sebuah negara. [My]
Baca juga:

0 Comments: