Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Saudaraku di Palestina, maafkan kami
Pendeknya rengkuhan tangan kami
Sesatnya pikir kami yang tertipu sekat nasionalisme
Tetaplah tabah
Doa kami tercurah
Palestina negeri yang terluka
Dipecundangi dunia
Palestina tanah suci, banyak lahirkan para nabi
Palestina terkoyak tak berdaya, berselimut nestapa
Berjuang seorang diri dalam perih luka tak terperi
Hati siapa tak retak
Kala negeri saudaranya hancur luluh lantak
Mereka hidup dalam sekat dinding pemisah dipenuhi kawat
Sejuta impian tertutup rapat
Generasinya hidup dan tumbuh dalam ketakutan
Setiap saat melihat kematian, kehilangan, diliputi kesedihan
Mereka berlari, bersembunyi, menangis sedu sedan
Saat bom berjatuhan
Tembakan bergema hancurkan semua harapan
Ibu-ibu, ayah-ayah dan saudara-saudara
Menghilang dalam debu, bermandikan darah dan air mata
Bangunan rumah, gedung sekolah
Hancur, rusak, terbakar
Puing-puing berserakan
Palestina, tanah air tercinta
Menangis, meratap sesakkan dada
Hati kami pun berduka dan meminta
Dalam doa dan harap penuh duka cita
Semoga keadilan dan kebebasan segera tercipta
Bagi rakyatmu, duhai Palestina
Meski tidak tahu sampai kapan Palestina menunggu?
Sampai kapan rakyat Palestina harus hidup dalam derita?
Sampai kapan generasinya harus tumbuh dalam ketakutan?
Sampai kapan hati umat Islam berkubang duka?
Palestina, kami berdiri bersamamu
Terus bersuara untuk kemenanganmu
Tegaknya Khilafah adalah solusi
Bagi negeri yang kami cintai
Payakumbuh, 7 Maret 2025 [My]
Baca juga:

0 Comments: