Headlines
Loading...
Rakyat Butuh Infrastruktur Jalan yang Memadai dan Berkualitas

Rakyat Butuh Infrastruktur Jalan yang Memadai dan Berkualitas

Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Lebaran sebentar lagi. Orang-orang yang berada di tanah rantau biasanya akan pulang ke kampung halaman untuk berlebaran. Jalan-jalan utama maupun alternatif pasti mengalami peningkatan arus lalu lintas.

Sayangnya persoalan transportasi terutama jalan masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan pemerintah. Di berbagai wilayah masih banyak jalan yang mengalami rusak parah yang bisa memicu kecelakaan. Pemerintah harus mulai berbenah dan memperhatikan kebutuhan para pengendara yang ingin mudik ke kampung halaman.

Banyak hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Mulai dari kondisi jalan yang buruk, rawan dan rentan bencana, serta meningkatnya arus kendaraan dan persoalan lainnya. Seperti yang terjadi di beberapa jalan di wilayah Sumbar. Menurut pengamat transportasi Fidel Miro menyebutkan, untuk menuntaskan berbagai persoalan tersebut butuh persiapan jangka panjang dan jangka pendek agar persoalan menahun ini tidak terus terjadi (padek.jawapos.com 5-3-2025).

Membangun infrastruktur seperti jalan utama maupun jalan alternatif adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh negara. Ini karena keberadaan jalan sangat penting untuk transportasi dan perputaran ekonomi.

Akan tetapi negara sejauh ini tidak sigap bahkan cenderung abai dalam menyediakan infrastruktur berupa jalan, terbukti dari masih banyaknya jalan-jalan utama yang mengalami kerusakan parah di beberapa titik. Padahal tidak jarang akibat jalan rusak tersebut rentan terjadi kecelakaan.

Tidak jelas apa penyebab dari ketidaksigapan pemerintah dalam membangun jalan untuk masyarakat. Entah apakah karena keterbatasan dana atau dana itu sebenarnya ada namun malah dibuat bancakan korupsi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Ya, negeri ini memang dikuasai oleh orang-orang yang haus akan materi sehingga mudah melakukan apa saja demi tercapainya materi yang diinginkan. Orang-orang seperti ini tak segan-segan berbuat kerusakan asalkan tujuannya tercapai.

Karena korupsi yang membudaya itulah akhirnya jalan-jalan yang dibangun, kualitasnya sangat buruk dan tidak memadai. Namun berbeda sekali jika dibandingkan dengan jalan yang terhubung dengan properti asing. Dipastikan wilayah yang terhubung dengan proyek-proyek investor, dibangun dengan kualitas terbaik. Padahal masyarakat tidak bisa mengakses jalan tersebut karena biasanya hanya diperuntukkan bagi orang-orang tertentu. Jika demikian, penguasa sejatinya tidak pro terhadap kepentingan rakyat sebaliknya justru lebih pro terhadap kepentingan para pemilik modal.

Berbeda dengan Islam, dalam Islam pembiayaan apa pun yang menyangkut kepentingan umat termasuk infrastruktur seperti jalan dicover oleh Baitulmal berapapun anggaran yang dibutuhkan. Dalam negara Islam pembangunan semua sarana publik tidak menunggu tahun anggaran, sehingga tidak akan ada yang namanya proyek mangkrak karena kekurangan dana seperti dalam sistem hari ini.

Dan jika kas Baitulmal kosong, sementara negara wajib menyediakan infrastruktur jalan yang memadai dengan kualitas terbaik, maka negara wajib menghimpun dana dari masyarakat, berupa tabaru'at yang khusus diperuntukkan bagi orang kaya saja. Jika belum juga cukup, barulah negara memungut dharibah dari semua kaum muslim tanpa terkecuali, baik kaya maupun miskin. Wallahualam.

Payakumbuh, 8 Maret 2025 [Rn]

Baca juga:

0 Comments: