Headlines
Loading...
Ramadan di Gaza: Semangat dan Kesabaran dalam Keterbatasan

Ramadan di Gaza: Semangat dan Kesabaran dalam Keterbatasan

Oleh. Rina Herlina 
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Bulan Ramadan telah tiba. Seluruh umat Islam dunia menyambutnya dengan suka cita, tidak terkecuali masyarakat Gaza. Bulan ini momen yang sangat istimewa. Meskipun mereka menghadapi keterbatasan dan kesulitan, masyarakat Gaza tetap menunjukkan semangat dan kesabaran dalam menjalani ibadah puasa. Mereka menjalankan puasa dalam suasana duka. Duka yang tak biasa. Mereka seolah mati rasa.

Masyarakat Gaza telah menghadapi blokade ekonomi dan militer yang berkepanjangan, sehingga mempengaruhi ketersediaan makanan, air, dan listrik. Namun, mereka tidak membiarkan keterbatasan tersebut menghalangi mereka untuk menjalani ibadah puasa dengan penuh ketabahan dan kesabaran. Mereka tetap menjalankan ibadah puasa meski sahur dan berbuka dengan makanan seadanya. Bagi mereka, tidak mengapa karena yang terpenting adalah keridaan Allah Swt. Sungguh indah keimanan saudara kita di sana. Adakah kita malu menyaksikan keimanan mereka, atau biasa saja?

Masyarakat Gaza ternyata memiliki tradisi unik dalam merayakan Ramadan. Biasanya mereka mengadakan iftar bersama di masjid-masjid dan rumah-rumah, serta mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial. Mereka juga mengadakan kegiatan amal, seperti mengirimkan makanan dan barang-barang kebutuhan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan. Ah, tentu saja itu dulu saat kondisi negeri mereka masih baik-baik saja. Sekarang, justru mereka yang butuh pasokan makanan. Namun, kedermawanan masyarakat Gaza memang tidak perlu diragukan. Mereka memang selalu menjalani hidup sesuai tuntunan Nabi. Meski dalam kondisi sulit sekalipun mereka tetap memegang teguh ajaran Nabi. Mereka memang contoh umat terbaik.

Meskipun masyarakat Gaza menunjukkan semangat dan kesabaran dalam menjalani ibadah puasa, mereka tetap menghadapi tantangan-tantangan yang signifikan. Mereka harus menghadapi keterbatasan makanan, air, dan listrik, serta menghadapi ancaman serangan-serangan militer. Bahkan, nyaris setiap saat mereka harus kehilangan orang-orang yang disayangi. Selain melaksanakan salat lima waktu, ada tambahan salat jenazah yang nyaris setiap saat pula harus mereka lakukan. Luar biasa ujian keimanan yang harus mereka jalani. Hanya orang-orang pilihanlah yang mampu melalui ujian seberat itu.

Dengan adanya dukungan dari umat Islam di seluruh dunia, masyarakat Gaza merasa tidak sendiri. Mereka merasa didukung dan dicintai. Mereka pun menjadi makin kuat dalam menjalani ibadah puasa meski dalam situasi perang. Mereka percaya bahwa umat Islam sedunia bersama-sama dengan mereka dalam menghadapi kesulitan dan keterbatasan. Mereka juga percaya bahwa umat Islam sedunia akan terus mendukung mereka dalam perjuangan untuk memperoleh kebebasan dan kemerdekaan.

Meski Ramadan kali ini terasa begitu berat bagi mereka di sana, tetapi mereka menjalaninya tetap dengan penuh semangat. Ya, masyarakat Gaza menunjukkan semangat dan kesabaran yang luar biasa. Mereka tetap menjalani ibadah puasa dengan penuh ketabahan dan kesabaran, meskipun menghadapi keterbatasan dan kesulitan. 

Semoga Allah Swt  memberikan kekuatan dan kesabaran kepada masyarakat Gaza dalam menjalani ibadah puasa dan dalam perjuangan untuk memperoleh kebebasan dan kemerdekaan. Semoga Allah menyegerakan pertolongan untuk mereka dengan kembalinya Khilafah ala minhajin nubuwwah. Aamiin. [Hz]

Payakumbuh, 9 Maret 2025

Baca juga:

0 Comments: