Ramadan Menggema, Palestina Tetap Menderita
Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Seluruh umat Islam di seluruh dunia bersuka cita menyambut datangnya Ramadan. Namun bagaimanakah kondisi terbaru saudara kita di Palestina saat ini? Hmm, ternyata keadaan mereka masih tetap sama, menderita.
Apalagi selama bulan suci Ramadan, Israel berencana untuk memutus pasokan air dan listrik ke Jalur Gaza. Hal ini seperti disampaikan Omer Dostri selaku juru bicara Perdana Menteri Israel. Dia mengatakan bahwa pihaknya tak mengesampingkan opsi pemutusan air dan listrik di Gaza jika pihak milisi Hamas tak segera menyetujui perpanjangan gencatan senjata sementara. Dia juga mengatakan bahwa pihaknya memiliki serangkaian tindakan untuk menekan Hamas dan mempersiapkan kembali militernya untuk berperang (cnnindonesia.com 5-3-2025).
Tak terbayang bagaimana rasanya jika harus melalui Ramadan tanpa air dan listrik. Namun kondisi tersebut sebenarnya bukanlah hal baru bagi rakyat Palestina. Sejak perang berkecamuk, memang kondisi kehidupan mereka sangat buruk. Bahkan jauh sebelum kejadian 7 Oktober 2023.
Meski begitu, mereka tetap tabah hidup dalam keterbatasan bahkan hampir setiap hari harus kehilangan orang-orang yang disayangi. Hal tersebut tidak menjadikan semangat mereka untuk meraih kemerdekaan surut. Mereka tetap gigih berjuang melawan ketidakadilan yang mereka dapatkan dari Zionis Israel.
Beginilah kondisi kehidupan umat Islam jika tidak ada pemimpin yang peduli dan berdiri tegak membela kepentingannya. Ya, sejak 1924 umat Islam persis seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Umat Islam tercerai berai bak buih di lautan. Tak ada pemimpin yang mengayomi dan melindungi. Kafir penjajah telah berhasil membagi-bagi setiap negeri yang berada dalam naungan Daulah Islam menjadi bagian-bagian kecil yang disekat oleh nasionalisme.
Beginilah keadaan umat Islam saat ini, terpuruk dalam segala bidang. Sudah saatnya umat bangkit untuk mengembalikan kejayaan Islam. Bukankah seperti kita ketahui bersama, Islam pernah berjaya memimpin peradaban. Bahkan sampai 13 abad lamanya. Tidakkah kita ingin mengembalikan kejayaan Islam seperti dahulu? Seharusnya siapapun orangnya, jika Islam agamanya, ada keinginan dalam hatinya Islam kembali menguasai peradaban.
Ini karena saat Islam kembali memimpin peradaban, tidak akan ada lagi saudara-saudara kita di belahan bumi manapun yang mengalami penindasan seperti yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, seharusnya kita semangat dalam perjuangan mengembalikan kejayaan Islam seperti dahulu. Apalagi bagi generasi muda, sudah saatnya kalian bangkit menjadi garda terdepan dalam perjuangan ini. Ini karena sepuluh atau dua puluh tahun kedepan, kalianlah yang akan memimpin peradaban ini. Mari kita sama-sama berjuang demi mengembalikan kehidupan Islam. Kita wakafkan jiwa dan pikiran kita dalam perjuangan di jalan dakwah demi tercapainya cita-cita mulia yaitu kembalinya junnah umat Islam (Khilafah Islamiyyah). Wallahualam.
Payakumbuh, 7 Maret 2025 [Rn]
Baca juga:

0 Comments: