Oleh. Qanita Salimah
(Member SSCQ Remaja)
SSCQMedia.Com—Umat Islam adalah umat yang terbaik. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imran: 110, yang berbunyi:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ ١١٠
Artinya: ”Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Namun, faktanya saat ini umat Islam dalam keadaan tidak baik-baik saja, khususnya remaja muslim. Banyak remaja muslim yang melanggar perintah Allah, seperti pacaran, tawuran, perundungan, seks bebas, dan lainnya. Semua ini tidak mencerminkan umat terbaik.
Semua ini terjadi karena remaja punya rasa ingin tahu yang kuat, dan tidak memahami tujuan hidup. Maka remaja wajib belajar tentang Islam secara sempurna. Karena jika kita tidak menerima syariat Islam secara sempurna dan tidak mengamalkannya maka perilaku dan pola pikir bisa rusak.
Selain itu taat adalah konsekuensi keimanan kita kepada Allah dan untuk mengembalikan kemuliaan umat Islam, maka satu langkah yang mestinya segera kita laksanakan yakni mengupayakan terwujudnya negara/sistem yang mau menerapkan Islam secara kafah.
Namun, perubahan apa pun itu harus diawali dengan usaha untuk melakukan perubahan tersebut. Dan setiap perubahan pasti mengharuskan adanya pihak yang menjadi agen perubahan, yang bisa menjadi penggerak lokomotif perubahan di tengah-tengah masyarakat.
Bukankah Allah Swt. berfirman:
"إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ".
Artinya, "Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra'd: 11)
Lalu, siapakah agen perubahan itu?
Jika kita cermati, di masa manakah seseorang berada pada masa keemasannya? Masa keemasan adalah masa di mana penampilan fisiknya sempurna, kekuatan/staminanya paling prima, kekuatan pemikirannya paling cemerlang, dan semangat juangnya luar biasa.
Apakah pada masa kanak-kanak?
Tentu jawabannya adalah "Tidak!".
Apakah masa keemasan itu terdapat pada saat menua?
Tentu jawabannya, "Tidak!"
Pada masa kanak-kanak dan menua, manusia mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Pada masa kanak-kanak, potensi manusia belum berkembang dan tumbuh secara keseluruhan/sempurna. Sementara saat menua, potensi dalam diri mengalami penurunan atau hilang.
Maka masa keemasan itu adalah pada masa muda, masa yang dimiliki oleh para remaja/generasi muda.
Sehingga pertanyaan selanjutnya, "𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘣𝘺𝘦𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘨𝘦𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶?"
Maka jawabannya adalah "orang-orang yang berpotensi untuk mengemban tugas mulia tersebut”.
Dan siapakah mereka itu? tiada lain dan tiada bukan, kitalah beserta generasi-generasi muda yang akan menjadi the agent of change yang akan mengubah keadaan terpuruk sekarang ini kepada keadaan yang terbangkitkan di tengah-tengah masyarakat. Di pundak-pundak kitalah terletak generasi Islam di masa depan.
Sebagaimana Allah Swt. berfirman:
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ ٥٥
Artinya: ”Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia sungguh akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridai; dan Dia sungguh akan mengubah (keadaan) mereka setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Siapa yang kufur setelah (janji) tersebut, mereka itulah orang-orang fasik.” (QS. An-Nur: 55)
Pilihan tinggal pada kita, apakah kita mau bergerak menukar keadaan sekarang ini dengan yang dijanjikan oleh Allah kepada kita?
Kalau pilihanmu adalah "ya", maka segeralah mengupayakan terealisasinya penerapan Islam secara kafah sebagai konsekuensi keimanan yang kita ikrarkan.
Selain itu, segera bergabunglah dengan barisan pejuang IsIam yang berusaha mewujudkan tegaknya kehidupan Islam dengan dilaksanakannya seluruh syariat Islam dan mengamalkannya. Karena kita (para pemuda) adalah generasi yang semestinya menjadi barisan terdepan dalam perjuangan menuju kehidupan Islam yang didambakan.
Sahabat, ingat! yang harus kita sadari, bahwa sebenarnya yang butuh untuk memperjuangkan IsIam adalah kita. Karena kita mau ikut bergabung menjadi pejuang Islam atau enggak, Allah Swt. sudah menjamin bahwa kelak Islam akan bangkit secara sempurna (kafah).
Allah Swt. berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَنْ يَّرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَسَوْفَ يَأْتِى اللّٰهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهٗٓۙ اَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٥٤
Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman, siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maidah: 54)
Jadi tunggu apalagi? Mau jadi kaum yang akan dimuliakan oleh Allah karena terlibat dalam perjuangan menegakkan Islam kafah? Atau jadi orang yang merugi? Dan lebih memilih kehidupan sekarang yang dihinakan dan kelak diganti oleh Allah dengan datangnya generasi baru yang lebih kuat dan lebih bersemangat dalam memperjuangkan Islam secara kafah, yang ketaatannya dan kecintaan mereka kepada Allah lebih dari apa pun yang ada didunia.
Siapa pun tentu setuju lebih baik hidup mulia ketimbang hidup yang hina. Menjadi generasi yang kuat lebih baik ketimbang generasi lemah yang tak mau bangkit.
Tunggu apalagi? Yuk, berjuang! Saatnya remaja menjadi agent of change. [Ni]
Baca juga:

0 Comments: