Sampai Kapan Umat Islam Tercerai-Berai?
Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina memang sungguh di luar nalar. Mereka seperti bukan manusia. Mereka bertindak di luar fitrahnya sebagai seorang manusia.
Terbukti dari banyaknya warga Palestina yang merupakan mantan tahanan Israel, memberikan kesaksian di PBB. Seperti kesaksian dari salah satu warga bernama Said Abdel Fattah (28), ia mengaku menjadi korban penyiksaan dan pelecehan dari tentara Israel. Ia dipermalukan dan disiksa. Fattah yang dalam kesehariannya bekerja sebagai seorang perawat, ditahan di dekat Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza tempatnya bekerja sejak 2023.
Dalam kesaksiannya, Fattah juga mengaku ditelanjangi dalam cuaca dingin, dipukul hingga diancam diperkosa dan mengalami rentetan pelecehan lainnya selama 2 bulan sejak ia ditahan dan dipindahkan ke fasilitas penahanan yang penuh sesak (news.detik.com 12-3-2025).
Kondisi para tahanan Palestina di penjara Israel memang sangat tragis. Mereka menghadapi berbagai bentuk penindasan dan kekerasan. Mereka seringkali ditahan tanpa proses hukum. Bahkan banyak diantara mereka yang ditahan tanpa diketahui apa kesalahan mereka.
Militer Israel juga tidak segan-segan melakukan penyiksaan dan kekerasan. Penyiksaan yang dilakukan seperti kekerasan fisik dan psikologis, termasuk pemukulan, penendangan, dan penggunaan anjing penjaga. Belum lagi kondisi penjara yang buruk. Ya, penjara Israel seringkali memiliki kondisi yang buruk, termasuk kekurangan makanan, air, dan fasilitas kesehatan. Sungguh menyedihkan apa yang dialami oleh saudara-saudara kita di sana.
Tidak cukup sampai di situ, tahanan Palestina juga dipisahkan dari keluarganya. Mereka tidak diperbolehkan untuk bertemu dengan pihak keluarga. Proses hukum mereka seringkali juga ditunda-tunda, sehingga mereka harus menunggu lama untuk mendapatkan keadilan.
Dalam melancarkan rencana busuknya, Israel seringkali menggunakan hukuman administratif, yang memungkinkan mereka untuk menahan seseorang tanpa proses hukum yang adil.
Meskipun organisasi-organisasi hak asasi manusia, seperti Amnesty International dan Human Rights Watch, telah mengkritik Israel atas perlakuan terhadap tahanan Palestina, bahkan mereka juga menyerukan agar Israel memenuhi kewajiban hukum internasional dan menghentikan penindasan terhadap tahanan Palestina. Faktanya, Israel tidak pernah sekalipun mengindahkan seruan-seruan tersebut. Mereka tetap gencar melakukan penyerangan dan membombardir tanah Palestina.
Sejauh ini seolah tidak ada satu negara pun yang mampu menghentikan arogansi Israel terhadap bangsa Palestina. Justru Israel seringkali mendapat dukungan dari negara sekutunya seperti Inggris dan Amerika Serikat. Kondisi tersebut semakin membuat Israel jumawa.
Hakikatnya, selama umat Islam masih tercerai berai seperti sekarang, selama itu pula kita tidak akan pernah bisa membela kehormatan saudara-saudara kita yang ditindas dan didiskriminasi, baik itu di Palestina maupun di berbagai belahan dunia lainnya. Seperti kita ketahui, umat Islam di bagian negara lainnya pun kerap mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi.
Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam bersatu. Sampai kapan kita akan tercerai berai? Dikarenakan umat Islam masih tercerai-berailah, maka musuh-musuh Islam mudah mengintimidasi dan menjajah kita seperti saat ini. Wallahualam.
Payakumbuh, 13 Maret 2025 [My]
Baca juga:

0 Comments: