Serba-serbi
Surat untuk Bu Nurul Faizah:Senyum sebagai Jawaban
Oleh. Neni Arini
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Karakteristik setiap orang, tidaklah sama. Ada yang periang. Ada pula yang nyablak ketika berbicara, sampai-sampai sulit untuk menghentikannya. Suasana akan terasa ramai, ketika bertemu sosok seperti itu. Tapi, ada juga yang pembawaannya tenang, tidak terlalu banyak berbicara, cukup dengan sebuah senyuman bagian dari jawaban sebuah percakapan.
Allah menciptakan hamba-Nya dengan keistimewaannya masing-masing. Begitupun, dengan salihah-ku ini. Pembawaannya tenang, tidak terlalu banyak berbicara. Berbicara di saat diperlukan saja. Tetapi, baik hatinya.
Itu, memang sudah bawaan sejak lahir ya, Bu Nurul? Ibu memiliki suara lembut dan sabar. Aku jadi membayangkan, bagaimana ketika mendidik putra putrinya di rumah. Pasti penuh kelembutan. Tidak ada nada tinggi yang terkadang masih aku miliki. Duh, jadi malu, melihat keberadaan diri yang masih belum sabar dalam menghadapi keunikan anak-anak.
Kami, kebetulan berada dalam sebuah tim kursus. Jadi pastinya, di tiap pekan bertemu. Obrolan bisa saja terjadi kemana-mana. Bahkan, yang namanya Emak-emak, kalau sudah membahas terkait anak-anak, tidak akan pernah ada habisnya.
Terkadang, obrolan kami pun sampai pada bahasan mengenai komunitas SSCQ. Beliau selalu mengatakan, "Duh, malu saya, Bu Neni, karena belum bisa maksimal di SSCQ, seperti Bu Neni."
Lalu, kubalas, "Ayo, kalau gitu aktif lagi." Lagi-lagi, hanya senyuman penuh makna terukir dari bibirnya.
Bu Nurul, itulah sebutan untuknya dariku. Balik lagi, yuk, ke SSCQ. Beberapa challenge ke belakang, saya kok, tidak melihat nama Bu Nurul, di list peserta ODOJ. Kuamati beberapa kali, tidak ada. Kemana gerangan? Kesibukan agenda, ya Bu, yang membuat tubuh baru bisa rehat selepas Magrib. Paham sekali, akan kesibukan Bu Nurul. Tapi, sebagai teman yang cukup dekat nih, berharap dan mengajak kembali Bu Nurul untuk kembali bergabung ke SSCQ.
Diakui, kegiatan di SSCQ cukup menyita waktu. Tapi yakinlah, kita banyak mendapatkan kebaikan di komunitas keren ini. Selain bertaburnya ilmu, juga bertabur hadiah. Walau tahu sih, bahwa hadiah itu hanya bonus dan pemantik saja. Tetapi, kita pastinya senang ketika mendapatkan sebuah hadiah.
Sang muassis tercinta, Bunda Lilik S Yani, sangat bermurah hati dalam berbagi hadiah. Kagum aku dibuatnya. Sedekahnya selalu maksimal. Selalu berniaga bersama Allah. Luar biasa, semoga Allah senantiasa memberikan limpahan rahmat dan keberkahan teruntuk Bunda Lilik. Sang muassis tercinta, teladan bagi kami.
Nah, segala keistimewaan di komunitas SSCQ ini, tentunya tidak seru dong, kalau hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang saja. Agar menjadi sebuah pahala jariyah, inilah yang mendorongku untuk mengajak kembali para sahabat yang sudah lama vakum.
Yuk ah, balik lagi ya, Bu Nurul Faizah, ke komunitas SSCQ, kita nikmati kesibukannya. Kita nikmati riweuh-nya tugas-tugas challenge. Yakinlah, itu semua membawa kebaikan untuk kita semua. Ditunggu ya, Bu Nurul, untuk kembali lagi di komunitas SSCQ. Semoga Allah memudahkan. Salam sehat selalu.
Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 48:
"Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur'an) kepadamu (nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu
mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan."
Allah Swt, menurunkan Al-Qur'an sebagai syariat terakhir kepada nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad saw, yang memimpin umat terakhir.
Demikian, hendaknya Al-Qur'an dijadikan sumber dan landasan hukum dalam memutuskan segala perkara yang berkaitan dengan kehidupan umat terakhir atau tepatnya manusia pada zaman sekarang. [US]
Baca juga:

0 Comments: