Headlines
Loading...
Surat untuk Bu Yeni: Gabung Lagi, yuk, di Challenge Ramadan!

Surat untuk Bu Yeni: Gabung Lagi, yuk, di Challenge Ramadan!


Oleh. Neni Arini
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Sebelumnya kami pernah bertemu di beberapa forum, tapi itu pun tidak sering. Kenal tapi tidak dekat. Hanya senyuman dan anggukan kepala saja sebagai tanda kami saling menyapa.

Hingga suatu hari aku dikabari kepala sekolah tempatku belajar, beliau mengatakan bahwa kelompokku akan ketambahan tim lagi. Sebagai pengemban dakwah, perubahan kelompok, pergantian guru, penambahan siswa, atau pertukaran kelompok itu menjadi hal yang sudah biasa. Kala itu aku hanya menjawab, “Iya, Ustadzah, siap.”

Segera aku kontak beliau sesuai pesan yang disampaikan ibu kepala sekolah. Tidak perlu menunggu jawaban lama, beliau langsung merespon chat pribadiku di hari itu. Terjadilah kesepakatan di antara kami bahwa beliau besok akan hadir di kelompok yang sudah ditentukan oleh ketua.

Bu Yeni, itulah sebutan nama yang dimiliki. Ingat sekali pertemuan pertama, Bu Yeni agak kesulitan mencari tempat kami belajar. Walau akhirnya ketemu alamat tersebut, tetapi pencarian alamat di hari itu cukup membuat beliau terlambat. Aku memaklumi atas keterlambatannya. Namanya juga hari pertama mencari alamat baru. Dan kebetulan perumahan tempat tinggalku agak ribet untuk susunan nomor rumah, jadi pasti akan membuat bingung si pencari alamat.

Alhamdulilah akhirnya ketemu juga rumah yang dicari, yaitu rumahnya Bu Irna. Walau harus muter-muter dulu tapi pada akhirnya ketemu juga rumah yang dituju.

Pertama bertemu, sekilas penilaianku beliau adalah sosok yang ramah, cukup humble, sehingga walaupun baru pertama kali bertemu tapi rasanya sudah kenal lama. Seneng deh, kalau bertemu sosok-sosok ramah yang tidak sulit untuk tersenyum.

Pertemuan pertama yang begitu berkesan. Dan ingat sekali hari itu Bu Yeni membawakan kami hidangan bubur campur. Hmm ..., makanan kesukaan. Dapat makanan kesukaan di siang hari, inilah rezeki.

Pertemuan demi pertemuan kami jalani sehingga membuat hubungan kami bertambah dekat, suasana kursus pun terasa hangat, seperti punya saudara baru rasanya.

Dengan semakin mengenalnya, akhirnya makin tahu, selain memiliki karakter diri yang ramah, Bu Yeni juga suka banget dengan berbagi. Masyallah ... setiap kita kursus, selalu saja ada makanan yang dibawanya untuk kami. Apa saja, menunya selalu ganti-ganti. Indahnya berbagi, dan yang membuat aku suka juga beliau mengatakan suka membeli barang atau makanan kepada kalangan teman-teman dahulu. Katanya hitung-hitung membantu. Hatinya baik sekali. Niat mulia yang seharusnya selalu dimiliki oleh seorang pengemban dakwah.

Tetapi cerita berkata lain, baru juga dekat, baru juga merasakan kehangatan dengan tim baru, kami harus mengalami perpindahan kelompok kembali. Mau tidak mau, suka tidak suka, ya kami patuh saja sama aturan ketua. Mau bagaimana dan dengan siapa itu sudah menjadi urusan ketua.

Singkat cerita, kami pun berpisah kembali, tidak menjadi satu tim kursus.  Mereka dengan kelompok barunya dan saya pun melanjutkan amanah yang lainnya.

Sebelum terpisah kelompok, kami berdua sempat bertemu di rumah saya. Ngobrol-ngobrol santai sekalian berdiskusi terkait dengan kelompok barunya. Obrolan pun mengalir begitu saja, hingga sempat cerita ketika beliau awal berjuang di Sidoarjo. Semua tidak ada yang instan, ya Bu Yeni, tapi yakinlah bahwa Allah akan menolong di waktu yang sangat tepat. Hidup terus berjalan, kita hanya mengikuti skenario yang sudah Allah tetapkan untuk kita.

Singkat cerita tak lama berselang, tiba-tiba aku dikabari oleh salah satu teman sektor. Beliau mengatakan bahwa Bu Yeni ingin ikut bergabung di SSCQ. Masyaallah senangnya hati saya mendengar kabar tersebut. Alhamdulillah, batinku, pasukan Sidoarjo nambah lagi nih. Jadi tanpa pikir panjang lagi segera kumasukkan di grup SSCQ setelah sebelumnya saya kontak terlebih dahulu.

Challenge pun di mulai, aku perhatikan laporan para PJ di kelompok setengah juz, kok tidak ada nama Bu Yeni tertera kalau sudah laporan, malah tercoret namanya. Kenapa ya, pikirku. Cuma setiap mau nanya selalu tersela dengan kegiatan lain, akhirnya lupa.

Sampai akhirnya aku menerima chat pribadi bahwa beliau mau mengundurkan diri dari SSCQ. Yah ... pikirku, sayang sekali, belum dimulai kenapa sudah mundur. Sedih sih karena harus kehilangan sahabat surga. 

Beliau mengatakan, "Ustazah untuk kelas SSCQ, saya izin gak ikut nggeh Ustazah... saya masih belum bisa ngisinya dan harus ada vc berpasangan juga, saya masih belum bisa membiasakan ngisi karena kalau tilawah saya gak sempat untuk ngisi-ngisi dulu, jadi numpuk Ustazah."

Sangat dipahami ketika Bu Yeni mengabari seperti ini. Ritme SSCQ bagi orang yang baru bergabung pasti bingung, apalagi dengan kurikulum challenge yang banyak. Itu hal yang lumrah bagi peserta baru Tidak mengapa Bu, kalau bingung santai saja, amati grup setiap hari, lihat teman-teman mengerjakan apa. Kalo belum bisa laporan izin pada PJ, insyaallah PJ akan membantu mencari solusi dari kebingungan kita atau bertanya langsung kepada saya juga boleh banget.

SSCQ ini sebuah komunitas luar biasa yang mengajak kita berfastabikhul khairat agar dekat dengan Al-Qur'an. Tidak hanya bertilawah tetapi kita diajak berselancar untuk memahami isi pesan yang Allah sampaikan. Masyaallah di SSCQ inilah saya bisa istikamah khatam, di SSCQ lah saya belajar mentaddaburi terjemahnya, dan di SSCQ juga lah saya banyak sekali belajar ilmu literasi. Baik literasi menulis, membaca dan berbicara. Semua guru yang memiliki ilmu di bidangnya dengan ikhlasnya membagikan ilmunya kepada kami member SSCQ secara cuma-cuma. Pokoknya bertabur ilmu bertabur hadiah.

Bu Yeni, bulan depan kita akan memasuki bulan Ramadan, bulan yang dinanti oleh seluruh umat muslim. Bulan mulia, bulan penuh ampunan, bulan dilipatgandakannya kebaikan. Untuk itu pada kesempatan kali ini aku meminang kembali, semoga Bu Yeni berkenan bergabung di challenge ramadan nanti.

Yuk ..., gabung lagi di SSCQ, jangan takut, jangan khawatir, masuk aja dulu, kalau belum hapal ritme SSCQ tidak mengapa. Nanti kita bantu. Begitu banyak kebaikan yang didapat dari SSCQ, dan kebaikan itu tidak mau saya simpan sendiri, untuk itu aku mengajak kembali Bu Yeni untuk bergabung di challenge Ramadan 1446 H ini.

Semua dilakukan karena semata-mata cinta karena Allah. Pengen ke surga bareng-bareng. Yuk ah, merapat lagi ke sini. Saya, Bu Irna, Bu Mardiono, Bu Efa, Bu Yanis, Bu Anisa, ustazah Noviana adalah pasukan Sidoarjo yang akan selalu menemani. Kami tunggu ya untuk segera kembali ke SSCQ?! [MA]

Baca juga:

0 Comments: