Headlines
Loading...
Surat untuk Tante Enny Kusmiati: Tabungan Menuju Jannah-Nya

Surat untuk Tante Enny Kusmiati: Tabungan Menuju Jannah-Nya


Oleh. Neni Arini
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Tahun 2023, itulah pertama kalinya aku tinggal di Perumahan Anggaswangi, Sidoarjo, Jawa Timur. Jauh dari orang tua dan keluarga, memulai semuanya sendiri. Hidup sebagai pengantin baru yang menata hidup di sebuah kota yang dulunya tidak ada dalam tujuan tempat tinggal.

Suka dan duka dirasakan berdua dengan suami. Sebuah perjuangan hidup. Tapi kami bahagia dengan hidup yang kami miliki saat itu.

Tetangga pun belum banyak. Masih sepi suasana perumahan saat itu. Tapi ahamdulillah blok tempat tinggalku sudah ada beberapa rumah yang ditinggali. 

Saat itu sekitar tahun 2024, suami sakit tipes dan harus dirawat di sebuah rumah sakit. Sampai lupa memori saat itu aku pergi ke rumah sakit naik apa yah, soalnya angkot pun saat itu tidak ada. Sementara kendaraan motor pun kami belum memilikinya.

Ketika berjalan menuju pintu depan perumahan karena harus pergi ke rumah sakit, tiba-tiba aku ditegur oleh tetanggaku yang jaraknya cukup  dekat dengan rumahku. 
Beliau bertanya, "Mau kemana, Bu Ari? Kok sendirian.” 
Kujawab dengan polosnya, “Mau ke rumah sakit, Bu.” 
“Siapa yang sakit?” kata beliau. 
Aku pun menjawab, “Suami saya, Bu.”

Itulah perkenalan  pertamaku dengannya. Dan tak lama berselang baru aku tahu bahwa beliau bernama Bu Agus Widodo atau dipanggil dengan sebutan Bu Mia.

Setelah perkenalan pertama tersebut, hubungan kami pun jadi semakin dekat. Sering terlibat obrolan dan aku mulai merasakan kenyamanan ketika bersamanya. Aku ini kan orangnya introvert, tidak terlalu banyak bicara dan suka malu ketika harus memulai obrolan duluan. Sehingga ketika ada teman yang memulai duluan untuk berkomunikasi rasanya bahagia sekali.  Tapi kalau sekarang sudah tidak seperti itu lagi.

Pertemanan di antara kami berdua membawa kedekatan antara anak dan suami masing-masing. Kebetulan putranya hampir sepantaran dengan putraku, hanya terpaut beberapa bulan lebih muda dari putraku. Mereka tumbuh bersama, sehingga selalu berdua hingga kini mereka tumbuh dewasa. Alhamdulillah memiliki kebiasaan dan cara pandang yang sama sehingga membuat mereka sangat dekat.

Dan besyukurnya kami sekarang sudah berada di tempat belajar ngaji yang sama. Berada di sebuah jamaah ideologis. Dengan belajar di tempat yang sama, membuat kami semakin kompak. Karena kami sama-sama mafhum ketika harus bersikap dan berbicara. Indahnya persahabatan yang didasari cara pandang ideologis.  Terkadang sudah otomatis tahu bagaimana ketika berinteraksi di luar kami berdua.

Sebetulnya kami berdua itu tidak sering bertemu. Kesibukan masing-masing menjadikan kami larut dalam aktivitas  kegiatannya. Tetapi walau jarang bertemu kami jaga silah ukhuwah ini dengan baik. Kualitas dari sebuah persahabatan sangat kami jaga. Alhamdulilah hingga sekarang tetap selalu bersama.

Semoga persahabatan ini semakin menjadikan kami sebagai hamba-hamba yang dekat dengan-Nya. Taat atas semua perintahnya, saling mengingatkan di kala keliru, menjadi penyemangat ketika futur, dan saling mendoakan di setiap doa yang kami panjatkan.

Sehat selalu, ya Te, terimakasih atas semua yang telah kita ciptakan selama ini. Semoga Allah selalu memberikan kita kesehatan, keberkahan hidup dan perlindungan-Nya.

Te, bulan depan telah masuk di bulan Ramadan. Semoga kita dipertemukan dengannya. Bulan mulia, bulan penuh ampunan, bulan dilipatgandakan semua amal kebaikan kita. Betapa istimewanya bulan ramadan sehingga semua umat muslim berharap berjumpa dengannya.

Nah pada kesempatan ini, dalam rangka menjemput bulan ramadan, aku ingin ngajak Tante untuk bergabung di komunitas SSCQ spesial ramadan, agar pahala bisa berlipat ganda. SSCQ ini adalah sebuah komunitas luar biasa, yang mengajak kita, senantiasa  dekat dengan al quran. Dengan program unggulannya one day one juz plus terjemah membuat kita setiap hari bermesraan dengan ayat-ayat cinta-Nya. Laporan ayat berkesan yang kita kirimkan di grup di setiap harinya, sebagai tanda kehadiran kita, menjadikan kita belajar memahami pesan cinta yang Allah sampaikan.
.
Dua puluh tiga bulan aku bersama komunitas ini, masyaallah, begitu banyak ilmu yang didapat. Jadi mengenal dunia literasi, terutama literasi menulis. Dulu yang awalnya tidak bisa menulis, sakarang banyak menorehkan jejak karya dalam rangka dakwah. Walau tulisan mungkin belum seindah teman-teman, tetapi progres belajar itu terus dilakukan dalam rangka upgrade diri. 

Di komunitas ini selain kita istikamah bertilawah, aku jadi mengenal bagaimana menulis sebuah opini, belum lagi ilmu-ilmu lain yang disampaikan oleh para guru yang ahli di bidangnya. Pokoknya bertabur ilmu bertabur hadiah. Dijamin bikin betah dan bikin jatuh cinta.

Untuk itu, kali ini aku sengaja meminang Tante, agar mau bergabung di SSCQ. Belajar bareng disini,  masuk langsung, ya Te,  tanpa pikir panjang lagi dan kata nanti. Kebaikan-kebaikan yang di dapat dari SSCQ ingin ditularkan kepada Bestie  salihah, biar nambah lagi kegiatan sebagai tabungan menuju jannah-Nya. Ditunggu ya, Te Enny Kusmiati. [MA]

Baca juga:

0 Comments: