Headlines
Loading...
Warga Palestina Meregang Nyawa, Bagaimana Sikap Kita?

Warga Palestina Meregang Nyawa, Bagaimana Sikap Kita?

Oleh. Dhevi Firdausi, ST.
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Hari ini, mungkin kita masih bisa melaksanakan ibadah puasa dengan khidmat. Hari ini, alhamdulilah, kita masih ada kesempatan untuk berbuka puasa dan makan sahur bersama dengan keluarga tercinta. Namun, bagaimana dengan kondisi saudara seiman kita di Palestina? Apakah mereka dapat merasakan kebahagiaan yang sama?

Ternyata tidak, zionis terus menyerang penduduk Gaza secara membabi buta. Bahkan, di bulan Ramadan sekalipun, mereka tidak membiarkan umat Islam Palestina menjalankan ibadah dengan tenang. Seperti dikutip dari laman okezone.com yang menyatakan bahwa serangan terbaru zionis ke Jalur Gaza yang telah menyebabkan tewasnya 232 warga sipil, termasuk anak-anak, di tengah bulan suci Ramadan, pada Minggu 17 Maret 2025.

Seharusnya seluruh umat Islam bergembira pada saat bulan Ramadan, sebagaimana pada masa  Rasulullah saw. Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat istimewa. Di dalamnya terdapat banyak keberkahan. Umat Islam menyambut kedatangannya dengan sukacita, ibadah sepenuh hati, karena pahala dilipat gandakan di bulan ini.

Namun hari ini, kaum muslimin di Palestina tidak bisa leluasa beribadah di masjid Al Aqsha, karena pembatasan oleh tentara zionis. Zionis menerapkan pembatasanjemaah salat di kompleks masjid Al Aqsha selama Ramadan dengan dalih keamanan. Meski demikian, warga Palestina tetap menunjukkan antusiasme untuk salat dan ifthar di Al Quds. Fakta tersebut menunjukkan bahwa wilayah ini masih dalam penjajahan, karena keamanan kaum muslimin ada di tangan orang kafir. Sungguh miris.

Umat Islam Palestina tidak boleh gentar menghadapi kejahatan zionis, yang didukung oleh Amerika. Sudah menjadi sebuah rahasia umum, bahwa selama ini Amerika memberikan support yang luar biasa pada zionis, terutama support persenjataan. Bahkan, sebagian besar keuangan negara dihabiskan untuk membiayai peperangan di Palestina. Kondisi ini sempat menuai pro-kontra dari rakyatnya sendiri.

Bulan ini adalah bulan Ramadan. Ramadan seharusnya digunakan untuk menguatkan azzam dalam perjuangan melenyapkan penjajahan. Umat Islam tidak boleh lagi berharap pada solusi negara barat, serta narasi semu tentang perdamaian dua negara. Pada hakikatnya, seluruh wilayah yang saat ini dikuasai oleh zionis adalah milik rakyat Palestina. Zionis hanyalah datang untuk menjajah. Mereka seharusnya tidak diberikan wilayah sedikitpun.

Umat Islam Palestina adalah saudara seiman kita. Walaupun tersekat oleh nasionalisme, namun kita tidak boleh bersikap acuh terhadap mereka. Mereka dibantai di negara mereka sendiri, tempat tinggal mereka bersama keluarga. Banyak pemuda Palestina syahid, anak-anak dibunuh, wanita diperkosa oleh entitas zionis. Apakah kita sudah siap ketika kelak di hari akhir, kita akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah Swt., atas sikap diamnya kita?

Tegakkan Khilafah

Entitas zionis yang telah lama menjajah Palestina wajib dihadapi hanya dengan bahasa perang. Gencatan senjata sudah terlalu banyak mereka khianati, zionis terus melakukan pembunuhan. Dalam Islam terdapat syariat tentang jihad, yang maknanya adalah perang. Seruan jihad tersebut akan efektif dan solutif jika berada di bawah komando seorang Khalifah. Khalifah merupakan sebutan untuk pemimpin umat Islam di seluruh dunia. Setelah Rasulullah saw. hijrah ke Madinah, beliau menerapkan seluruh wahyu yang beliau terima. Beliau menerapkan Islam sebagai sebuah sistem kehidupan, mulai dari sistem politik Islam, sistem ekonomi Islam, sistem pendidikan Islam, dll. Setelah Rasulullah Saw wafat, kepemimpinan dilanjutkan oleh para Khalifah setelahnya. Jika kita mempelajari ilmu sejarah, kita akan menjumpai istilah Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib. Mereka adalah pemimpin umat Islam yang menerapkan syari'at secara sempurna, serta sebagai junnah yang melindungi umat.

Pada kondisi sekarang, penegakkan kembali khilafah wajib menjadi agenda utama umat Islam. Untuk itu dibutuhkan dakwah yang dipimpin oleh jamaah dakwah ideologis untuk membangun kesadaran umat. Masyarakat masih banyak yang belum memahami bahwa Islam adalah sebuah aturan kehidupan yang lengkap. Mereka hanya mengetahui bahwa aturan Islam hanya berkutat seputar ibadah ritual semata, sama seperti agama lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyadarkan umat bahwa selain syariat Islam wajib hukumnya untuk diterapkan, aturan tersebut juga mampu menjadi solusi yang solutif atas semua permasalahan kehidupan termasuk kasus Palestina.

Sudah satu abad lebih, Khilafah tiada. Satu abad adalah waktu yang cukup untuk menciptakan banyak permasalahan kehidupan, ketika Islam tidak diterapkan. Termasuk warga Palestina yang saat ini dijajah oleh zionis. Hanya khilafah Islam yang mampu membebaskannya.  Oleh karena itu, hendaknya umat Islam di seluruh dunia bersatu dan berjuang bersama untuk mewujudkannya. Daulah Khilafah Islam akan menyerukan jihad ke Palestina, membebaskannya dari penjajahan zionis. []

Baca juga:

0 Comments: